Adi Syahputra, ayah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial HAS yang meninggal dunia usai tertabrak mengatakan purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi Wahono (ESBW) tak meminta maaf.
"Saya heran, tidak ada keluar kata maaf pada malam itu. Sebetulnya kami ikhlas dengan kejadian itu, tetapi sikapnya tidak ada empati jadi kami putuskan dilanjutkan di jalur hukum," ujar Adi di Bekasi, Senin (30/1).
Ia juga mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari Eko saat ditemui di rumah sakit usai menabrak buah hatinya. Menurut Adi, Eko menggunakan nada tinggi seakan-akan tidak bersalah saat ditanya soal kronologi kejadian yang menewaskan HAS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencari siapa yang bertanggung jawab. Setelah bertanya, saya diberitahu lokasi penabrak. Kemudian saya hampiri dan tanya bagaimana kejadiannya," ucapnya.
"Dia dari posisi duduk, dia berdiri dan bilang 'Saya yang menabrak. Iya saya yang menindas'. Malam itu saya yang mengalami sendiri," ucap Adi.
Di sisi lain, Ibunda HAS, Dwi Syafiera Putri menegaskan hanya ingin bertemu Eko di pengadilan meski sempat dimediasi oleh pihak kepolisian.
"Saya enggak mau dipertemukan. Memang polisi punya inisiatif untuk mempertemukan kami, akan tetapi saya enggak mau. Saya mau saja bertemu, akan tetapi di pengadilan," ujar Ira.
Ibunda HAS enggan berdamai dengan mudah lantaran nyawa anaknya sudah hilang. Oleh sebab itu, ia sudah bulat menempuh jalur hukum untuk mendapat keadilan.
"Karena buat kami, sudah ada satu nyawa yang hilang, yakni nyawa anak kami. Nyawa mana yang bisa diganti dengan barang maupun uang?" ujar Ira.