
Bantah Kesaksian Polisi, Steward Kanjuruhan Lihat Tembakan ke Tribune

Seorang match steward yang jadi saksi di persidangan Tragedi Kanjuruhan, Ahmad Yoni, mengaku melihat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton stadion pada malam kelam 1 Oktober 2022. Hal itu berbeda dengan keterangan terdakwa polisi sebelumnya.
Yoni bersaksi di sidang tiga terdakwa Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Awalnya, Ketua Majelis Hakim Abu Achmad Sidqi Amsya menanyakan terkait tembakan gas air mata ke arah tribune. Kemudian, Yoni membenarkan adanya tembakan dari flash ball.
"[Tembakan gas air mata] dari barat agak selatan, arahnya ke tribune selatan," kata Yoni di Ruang Cakra, PN Surabaya, Selasa (31/1).
Tapi Yoni mengaku tak tahu berapa kali polisi menembakkan gas air mata ke arah tribune, yang malam itu dipenuhi penonton.
"Kalau berapa kalinya enggak tahu, karena saya fokus ke suporter," ujarnya.
Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmat Hary Basuki kemudian memutarkan rekaman video yang diambil dari CCTV di tribune timur, atau papan skor Stadion Kanjuruhan.
Dalam video, gas air mata terlihat mulai ditembakkan ke lintasan lari di bagian selatan sekitar pukul 22.09 WIB. Tampak peluru gas air mata susulan langsung mengarah ke tribun selatan selang 4 menit kemudian.
"Kami membuktikan kalau ada tembakan ke tribune. Kemarin ketika pemeriksaan [terdakwa polisi sebagai saksi] bilang kalau enggak ada gas air mata yang ke tribune," kata Hary.
Sebelumnya, dua polisi terdakwa Tragedi Kanjuruhan, yakni Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi mengaku memerintahkan anggotanya untuk menembak gas air mata, tapi tidak ke arah tribune.
Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi mengaku memerintahkan anak buahnya untuk melontarkan gas air mata ke arah tengah lapangan. Dia beralasan agar suporter menjauhi lorong pemain.
"Anggota kami terbatas, akhirnya saya perintahkan menembak gas air mata. (Saya perintahkan) tembak ke tengah lapangan satu kali," kata Bambang.
Sedangkan, Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan mengatakan sembilan anggota Brimob di bawahnya memang menembakkan gas air mata berdasarkan perintahnya.
Tapi dia mengklaim hanya memberikan perintah agar anggotanya melepaskan tembakan. Dia tidak menjelaskan secara spesifik ke arah mana gas air mata tersebut dilontarkan.
"[Tembakan ke tribune] tidak ada. [Masing-masing anggota memutuskan sendiri menembak ke mana] iya, tembakannya sesuai ancaman," kata Hasdarmawan.
(frd/pmg)[Gambas:Video CNN]