
Jokowi Ungkap Riwayat Alasan Reshuffle: Kinerja dan Faktor Politik

Presiden Joko Widodo mengatakan pertimbangan utamanya dalam melakukan kocok ulang kabinet atau reshuffle adalah kinerja para menteri.
Namun Jokowi juga tidak menampik ada sisi politis dalam perombakan anggota Kabinet Indonesia Maju.
"Yang utama memang performa, kinerja bahwa ada sisi politik juga pasti ada, tapi itu bukan yang utama," kata Jokowi usai puncak perayaan HUT PSI ke-8 di Jakarta, Selasa (31/1) malam.
Secara umum, ia mengatakan kinerja kabinetnya saat ini baik. Namun secara khusus, Jokowi mengatakan ada kinerja menteri yang perlu dievaluasi.
"Pasti ada yang performanya, kinerjanya perlu dievaluasi, biasa dan ada koreksi di setiap perjalanan, itu biasa," katanya.
Jokowi tidak membantah ataupun membenarkan isu reshuffle alias kocok ulang Kabinet Indonesia Maju yang akan dilakukan besok, Rabu (1/2). Ia meminta semua pihak untuk menunggu.
"Ditunggu saja besok," katanya.
Isu perombakan kabinet kembali mencuat ke publik belakangan ini. Terutama usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk maju di Pilpres 2024.
PDIP meminta agar Presiden Jokowi mengeluarkan menteri asal NasDem dari Kabinet Indonesia Maju. Menurut PDIP, sikap NasDem sudah bertolak belakang dengan Jokowi.
Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan juga tak membantah ada soal reshuffle kabinet menjelang Pilpres 2024. Terlebih lagi, isu reshuffle menguat seiring akan datangnya Rabu Pon yang bertepatan dengan Rabu tanggal 1 Februari 2023.
Rabu Pon adalah hari pasaran dalam penanggalan Jawa. Jokowi beberapa kali membuat kebijakan strategis, termasuk reshuffle kabinet pada tanggal tersebut.
[Gambas:Video CNN]