Kritik Kades 9 Tahun, Pria Bengkulu Minta Maaf Usai Ditemui Papdesi

CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2023 08:36 WIB
Gegara videonya yang mengkritik usul kades 9 Tahun viral, seorang pria di Bengkulu dipanggil DPD Papdesi Bengkulu Selatan. Massa perkumpulan perangkat desa se-Indonesia saat demo di depan DPR beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pria di Bengkulu pemilik akun TikTok @apipnurahman, Apip, harus berurusan dengan DPD Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (Papdesi) Bengkulu Selatan karena  videonya yang mengkritik usul jabatan kepala desa (kades) 9 Tahun viral.

Apip mengatakan saat pertemuan dengan DPD Papdesi Bengkulu Selatan, dia hanya seorang diri dan tidak ada yang membelanya. Dia pun merasa dipojokkan di hadapan para kades yang hadir di pertemuan itu.

"Saya ini hanya masyarakat biasa yang mencoba menyampaikan aspirasi, dan saya hanya sendiri tanpa ada yang membela saya," kata Apip saat dihubungi detiksumut, Selasa (31/1).

Apip menjelaskan, saat pertemuan itu dia telah meminta maaf, tapi ditolak para kades. Menurut dia, para kades beranggapan permintaan maafnya tak sempurna.

Kemudian dia dipaksa membacakan teks permohonan maaf yang telah disiapkan DPD Papdesi Bengkulu Selatan.

"Saya telah sampaikan permohonan maaf tapi ditolak, dan dipaksa membacakan teks permohonan maaf sesuai keinginan mereka, karena saya sendiri dan dikelilingi banyak kades teks itu saya bacakan," jelas Apip.

Selain meminta membacakan teks permohonan maaf, Apip mengatakan diminta menghapus video viral tersebut dari semua akun yang dimiliki Apip.

Dalam rekaman video permintaan maaf yang diterima, tampak Apip menyampaikan permohonan maafnya diapit dua pria mengenakan pakaian dinas.

Sebelumnya lewat surat, Papdesi meminta agar Apip meminta maaf kepada aparatur desa atas kontennya yang viral di media sosial. Apip juga diundang untuk bertemu dengan Papdesi.

Papdesi sebut permintaan dari para kades

Sementara itu, Ketua DPD Papdesi Provinsi Bengkulu, Ridwan Agustian mengatakan permintaan maaf itu diminta oleh para kades. Pihaknya lalu memfasilitasi pertemuan antara Apip dengan para kades di sana.

"Permintaan maaf itu permintaan dari para kepala desa, kami Papdesi hanya memfasilitasi sidang permohonan maaf yang dilakukan Apip," kata Ridwan, Rabu (1/2).

Mengenai dugaan teror yang sebelumnya diterima Apip via telepon, Ridwan menegaskan pihaknya tak tahu menahu. Dia pun telah meminta agar para kades bersikap wajar tanpa ada kekerasan.

"Kalau ada para kades yang melakukan teror kami tidak tahu itu, yang jelas ada kalimat soal istri dan anak yang dikatakan Apip itulah yang menjadi pemicu," jelas Ridwan.

Ridwan menegaskan kembali permintaan maaf dari Apip itu atas desakan seluruh anggotanya. Dia hanya memfasilitasi keinginan dari anggotanya itu.

"Permintaan maaf itu atas permintaan para anggota maka saya sebagai ketua hanya melaksanakan saja," sebut Ridwan.

Sebelumnya, karena kontennya yang viral, Apip menerima surat dari DPD Papdesi Bengkulu Selatan. Papdesi meminta Apip segera mengklarifikasi pernyataannya itu serta meminta maaf kepada seluruh kepala desa se-Indonesia karena kontennya itu.

Berikut isi surat Papdesi Bengkulu Selatan kepada Apip:

Sehubungan telah dengan beredarnya video di youtube tentang Kepala Desa, maka dengan ini kami meminta kepada Saudara Apip untuk mengklarifikasi video yang dibuat dan juga meminta maaf kepada seluruh kepala desa se-Indonesia terkhusus kepala desa se-Bengkulu Selatan melalui Media Sosial yang ada. Bila tidak dilakukan kami kepala desa akan melakukan upaya hukum yang berlaku.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian saudara dan itikad baik saudara kami tunggu

Terima kasih

DEWAN PIMPINAN DAERAH PERKUMPULAN APARATUR PEMERINTAH DESA SELURUH INDONESIA (DPD PAPDESI) KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER