Heru Budi Minta PAM Jaya Beri Layanan Terbaik untuk Masyarakat Jakarta

Pemprov DKI | CNN Indonesia
Kamis, 02 Feb 2023 15:21 WIB
Pj. Gubernur DKI Heru Budi menyaksikan lansgung hari pertama operasional PAM Jaya usai resmi menjadi satu-satunya BUMD yang mengelola dan melayani air bersih.
Pj. Gubernur DKI Heru Budi menyaksikan lansgung hari pertama operasional PAM Jaya usai resmi menjadi satu-satunya BUMD yang mengelola dan melayani air bersih di Jakarta. (Foto: Arsip Pemprov DKI Jakarta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta PAM Jaya untuk memberikan pelayanan terbaik terkait air bersih kepada masyarakat di Ibu Kota.

Hal itu disampaikan Heru dalam Coffee Morning Day 1 PAM Jaya di IPA Buaran, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis (2/2). Dalam kesempatan itu, Heru turut didampingi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Untung Budiharto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, hari ini menjadi hari pertama PAM Jaya beroperasi setelah resmi menjadi satu-satunya perusahaan umum daerah yang mengelola dan melayani air bersih di Ibu Kota. Sebelumnya kemitraan PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra dalam operasional layanan air bersih di Jakarta telah berakhir pada 31 Januari 2023.

"Hari ini (PAM Jaya) mengambil alih 100 persen kegiatan dan pengoperasian, untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terkait air bersih dan ketersediaannya," ujar Heru.

Heru menjelaskan beberapa poin penting yang harus dicermati para pegawai di momen tersebut. Di antaranya operasional harus berjalan, pelayanan tidak terganggu, dan peningkatan pelayanan air baku harus terus berjalan.

"Terima kasih juga ke Pak Kapolda, Pak Pangdam, dan Pak Wali yang telah mengiringi proses ini sampai hari ini," jelas Heru.

Tak ketinggalan, Heru juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada PAM Jaya. Terutama atas segala upayanya untuk memastikan kelancaran proses transisi dan transformasi keterlibatan dua mitra swasta sebelumnya, yakni Palyja dan Aetra, dalam pengelolaan air bersih di Jakarta.

"Perlu diingat bahwa dengan berakhirnya keterlibatan mitra swasta bukan berarti memulai lagi dari nol. Tinggal meningkatkan pijakan yang sudah terbangun dan menyempurnakan dengan lebih baik," imbuhnya.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan, sejak pertengahan tahun lalu pihaknya telah melakukan proses transisi dan transformasi dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta telah dilakukan berbagai pendampingan. Artinya, lanjut Arief, proses tersebut menandakan bahwa kesiapan PAM Jaya hari ini didasarkan pada persiapan yang matang.

"Alhamdulillah transfer knowledge-nya tanpa dibarengi adanya pemberhentian hubungan kerja di kedua mitra. (Pegawai mereka) kami rekrut, sehingga secara otomatis transfer knowledge dan orangnya sudah ada. Itu salah satu terobosan enam bulan sebelumnya karena sudah disiapkan," ujar Arief.

Selain itu, PAM Jaya juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Apalagi, PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030 sebagai perwujudan pemberian kedaulatan air bagi seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali.

Untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan, lanjut Arief, PAM Jaya membutuhkan tambahan suplai air sebesar 11.150 liter per detik serta pipa sepanjang 4.000 km.

"Peningkatan akses terhadap air minum perpipaan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.1, yakni mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman serta terjangkau bagi semua," tambah Arief.

Selain itu, operasional PAM Jaya juga telah berjalan lancar dengan sistem data terpadu. Meski demikian, penyempurnaan akan terus dilakukan, terutama secara proses digitalisasi.

"Kami akan segera lakukan pemutakhiran data dan pelanggan tidak perlu resah, karena memang semuanya tetap berjalan seperti biasa," ujar Arief

"Dan kami perkuat dengan layanan online yang nanti akan bisa lebih cepat lagi terlayani, terkait komplain, hambatan, dan sambungan baru," lanjutnya.

PAM Jaya saat ini telah memastikan lima elemen penting telah terpenuhi atau tersedia dalam operasionalnya. Yakni struktur organisasi full operation yang mengakomodir karyawan mitra termasuk posisi dan jabatan, serta Sumber Daya Manusia (SDM) secara kuantitatif (jumlah) dan kualitatif (kompetensi) yang siap untuk menjalankan pengoperasian penuh.

Selanjutnya proses bisnis pengelolaan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang akan dijalankan, sistem dan aplikasi yang siap digunakan untuk pengoperasian penuh, serta alat dan material penunjang operasional dan pelayanan.

"PAM Jaya juga telah memastikan kesiapan 5M, yakni kesiapan SDM (Man), kesiapan material dan alat kerja (Material), kesiapan sistem dan aplikasi (Machine), kesiapan operasi, dan pelayanan (Method), dan kesiapan anggaran (Money)," ungkap Arief.

PAM Jaya juga telah membentuk Tim Bersama yang terdiri atas 16 tim dari PAM Jaya, Palyja, dan Aetra, dengan jumlah 238 orang.

Tim Bersama tersebut telah melakukan kick-off bersama, kemudian dilanjutkan dengan gladi bersih operasional penuh selama sepuluh hari di 120 lokasi, hingga inspeksi final yang dilakukan bersama stakeholder perusahaan.

(osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER