Jejak Wisma Atlet Hingga Dicap Sarang Kuntilanak

CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2023 08:45 WIB
Wisma Atlet dulunya dibangun untuk menampung para peserta Asian Games 2018, sampai akhirnya disulap menjadi rumah sakit darurat kala RI diserang pandemi Covid.
Ruang ganti tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Sabtu (31/12/2022). ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengelola dan mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Baru-baru ini, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk mengelola Wisma Atlet agar tidak kosong usai tak lagi jadi lokasi perawatan Covid-19.

"Kita sudah berhasil yang di Pasar Rumput, nah sekarang tambah lagi Wisma Atlet, daripada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya, banyak kuntilanak, pak, serius, karena dekat rumah saya, saya tahu itu tempatnya kuntilanak," kata Ida dalam rapat Komisi D beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ida menjelaskan wacana itu sudah bergulir sejak sebelum Covid-19, namun urung direalisasikan lantaran wisma itu dipakai sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

"Saya sudah diskusi dengan Pak Saefullah (eks Sekda) baru tahap diskusi lalu Covid-19, akhirnya dipakai Covid-19. Sekarang mumpung saya ingat, saya pikir tidak ada salahnya juga Pemda DKI memproses itu, untuk kita minta, jadikan rusun atasnya, bawahnya kita buat rumah sakit, rumah sakit anaklah, kita kan butuh," kata Ida.

Menilik ke belakang, pembangunan hunian vertikal di kawasan ibukota tersebut berdasarkan Inpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018 dan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.

Pembangunannya ditujukan untuk menampung seluruh peserta Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang digelar di Indonesia.

Wisma ini memiliki 10 tower dengan total 7.426 unit dengan tipe 36. Sebanyak tujuh tower berada di C10 dengan jumlah sebanyak 5.494 unit dan sisanya ada di C2 sebanyak 1.932 unit.

Status Kawasan Kemayoran Blok C-2 dan Blok D-10 merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretariat Negara.

Perawatan wisma atlet dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 2018, sempat muncul pernyataan dari sejumlah pejabat Kementerian PUPR bahwa aset itu akan dikembalikan ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).

Wisma atlet kemudian kosong dan tak berpenghuni usai pesta olahraga Asian Games dan Asian Para Games usai.

RS Darurat dan tempat isolasi pasien Covid-19

Wisma itu kembali tak menganggur saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Tempat tersebut dijadikan sebagai perawatan Covid-19 sejak Maret 2022 lantaran melonjaknya kasus Covid-19.

"Jika diperlukan bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitas cukup besar, kalau enggak keliru 15 ribu," ujar Presiden Jokowi pada 19 Maret 2020.

Wisma Atlet pun resmi dijadikan sebagai tempat perawatan Covid-19 sejak 23 Maret 2020. Dalam perjalanannya, pasien Covid-19 silih berganti dirawat di tempat tersebut.

Pada 31 Desember 2022, operasional Wisma Atlet sebagai tempat perawatan Covid-19 dihentikan seiring tren penurunan kasus Covid-19.

Wacana alih fungsi Wisma Atlet

Wacana alih fungsi Wisma Atlet sebenarnya sudah pernah bergulir sejak beberapa tahun silam. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah mewacanakan itu saat masih menjabat Gubernur DKI.

Ahok beralasan pengubahan fungsi itu sesuai dengan kesepakatan awal saat tanah yang digunakan untuk membangun wisma atlet dihibahkan dari Sekretariat Negara (Setneg) ke Pemprov DKI Jakarta.

Jabatan gubernur pun beralih pada periode 2017-2022 ke tangan Anies Baswedan. Saat Anies Baswedan menjadi gubernur, ia menyebut wacana itu harus dibicarakan terlebih dulu dengan Pemerintah Pusat.

"Supaya kita sinkron dulu, karena secara aset masih aset pusat," kata Anies pada September 2018.

Anies menyebut meski secara hukum wisma atlet adalah milik pemerintah pusat, tetapi lokasinya berada di Jakarta. Dia beralasan maka dari itu warga Jakarta berhak memanfaatkan wisma atlet itu.

Di sisi lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah menyampaikan harapan sebagian unit Wisma Atlet Kemayoran dapat diperuntukan bagi pegawai Kementerian PUPR.

Ia menyebut masih banyak pegawainya yang belum memiliki rumah.

"Kalau boleh seperti demikian ya bisa kami gunakan, karena kan (pegawai) yang muda-muda ini masih belum memiliki rumah. Namun, sampai sekarang kami masih belum mendapat jawaban (dari Setneg)," ujar Basuki November 2018.

Baru-baru ini, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk mengelola Wisma Atlet agar tidak kosong usai tak lagi jadi lokasi perawatan Covid-19.

"Kita sudah berhasil yang di Pasar Rumput, nah sekarang tambah lagi Wisma Atlet, daripada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya, banyak kuntilanak, pak, serius, karena dekat rumah saya, saya tahu itu tempatnya kuntilanak," kata Ida beberapa waktu lalu.

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER