Koalisi Perubahan yang digagas NasDem, Demokrat, dan PKS disarankan segera menentukan calon wakil presiden untuk Anies Baswedan lewat 'jalan ilmiah'.
Dosen FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia Zaenal Budiyono menjelaskan ketiga partai politik mesti sepakat menentukan pendamping Anies berdasarkan survei. Menurut dia, ada tiga nama yang berpotensi jadi cawapres Anies, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ahmad Heryawan, dan Khofifah Indar Parawansa.
"Saya menyarankan agar ketiga parpol koalisi bertemu dan menuntaskan isu ini dengan 'jalan ilmiah'. Maksudnya, ketiga nama bakal cawapres disurvei ke masyarakat oleh lembaga independen yang disepakati, dan selanjutnya harus ada gentleman agreement oleh ketiga pihak untuk menerima siapapun nama terkuat di survei," ujar Zaenal dalam keterangannya, Minggu (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaenal berpendapat hanya dengan jalan ini koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat bisa melangkah mulus dan semakin solid.
Menurutnya, ketiga parpol tidak bisa saling memaksakan kehendak soal siapa yang paling tepat mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Jika elite parpol memaksakan kehendak, maka soliditas koalisi bisa terganggu. Selain itu, kata Zaenal, Anies bisa dianggap tidak independen karena hanya mengikuti kemauan elite parpol.
"Bila cawapres tertentu dipaksakan oleh elite yang merasa dominan, dua kerugian datang sekaligus. Pertama, Anies dianggap tidak independen. Kedua, soliditas koalisi akan terganggu, bahkan sebelum deklarasi resmi," ujar dia.
NasDem, Demokrat, dan PKS sudah sepakat mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di 2024. Namun, sampai sekarang ketiga parpol belum mendeklarasikan koalisi secara resmi.
Mereka juga belum mengumumkan siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies. Namun, ketiga parpol berulang kali menyatakan koalisi yang mereka bangun solid.
(can/tsa)