Cak Imin di Tasyakuran 1 Abad NU: Banyak Warga Hidup di Kemiskinan
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyebut warga Nahdatul Ulama (NU) masih banyak yang hidup berdampingan dengan kemiskinan.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyampaikan hal itu dalam tasyakuran Abad Naudhlatul Ulama (NU), Minggu (5/2) di DPP PKB, Jakarta Pusat.
"Masih banyak nahdiyin dan nahdiyat yang masih hidup di kemiskinan dan tingkat pendidikan rendah dan kerja keras," kata Cak Imin.
Lihat Juga : |
Dia mengatakan pihaknya bakal memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat NU itu melalui jalur eksekutif dan legislatif. Ia berharap, masukan abad kedua NU bisa meningkatkan SDM dan kondisi ekonomi.
"Kita mau tidak mau melalui legislatif dan eksekutif abad kedua ini, mendongkrak kualitas sumber daya manusia sekaligus kehidupan ekonominya masyarakat nahdiyin," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut NU sudah membangun perekonomian umat sejak 1938 melalui pembuatan sebuah koperasi.
"Sebenarnya NU sudah mulai membangun ekonomi umat sejak tahun 1938 melalui pembuatan koperasi dengan cara saling membantu," kata Ma'ruf saat Malam Anugerah 1 Abad PBNU di Teater Tanah Air, TMII, Selasa (31/1).
Menurutnya, inisiasi itu sudah dilaksanakan pada era kepemimpinan Ketua PBNU Kiai Mahfudz. Ma'ruf menyebut saat itu PBNU sudah memiliki corporate culture.
"Ada tiga yang NU sebut prinsip dalam membangun hal itu (perekonomian). Kejujuran, amanah atau memenuhi janji, dan saling membantu. Itu semacam gerakan ekonomi umat," ujarnya.
Setelah itu, kata Ma'ruf, PBNU mengembangkan tiga prinsip tersebut dengan menambah aspek keadilan dan konsistensi dalam Munas di Lampung pada 1992.
"Kami kembangkan menjadi lima prinsip, ditambah keadilan dan konsistensi. Namun, hal tersebut sebenarnya perlu dikembangkan lagi sehingga menjadi kekuatan dan upaya pemberdayaan," katanya.
(can/fea)