
Demokrat Respons Isu Utang Anies ke Sandi: Mau Buat Citra Buruk

Partai Demokrat menilai isu soal utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno merupakan salah satu upaya menjatuhkan citra Anies di masyarakat menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman menyebut banyak isu buruk yang mulai ditujukan kepada Anies dari lawan politik. Ia menilai persaingan politik itu wajar namun harus memiliki batasan tertentu.
"Itu bagian dari agenda untuk membangun citra buruk tentang Anies, dan itu bukan hanya satu [isu] saja," kata Benny di Kompleks Parlemen, Selasa (7/2).
Benny menyebut sudah mulai diproduksi narasi-narasi yang isinya mendiskreditkan Anies. Seperti membangun image Anies korupsi, Anies gagal membangun DKI Jakarta selama lima tahun menjabat sebagai gubernur, Anies orang Arab hingga terbaru isu utang piutang yang membawa-bawa nama Anies.
Benny juga menilai isu utang piutang itu tak perlu lagi dibesar-besarkan ke publik.
"Saya pribadi melihat ini semua bagian dari agenda-agenda politik kontestasi lah ya. Persaingan-persaingan yang tentu saja menjadi suatu keniscayaan dalam demokrasi elektoral kayak kita ini," ujar Benny.
Baru-baru ini, politikus Partai Golkar Erwin Aksa menyebut ada perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga uno saat Pilkada 2017 lalu. Ia mengatakan Anies meminjam uang senilai Rp50 miliar kepada Sandiaga saat itu.
Erwin yang saat Pemilu DKI 2017 tercatat sebagai tim pemenangan Anies-Sandi menyebut dirinya ikut menyusun draft isi perjanjian itu yang selanjutnya dibuat oleh pengacara Sandi saat itu, Rikrik Rizkiyana.
Sebelum itu, utusan Tim Kecil Anies Baswedan Sudirman Said juga telah membenarkan terdapat perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada masa-masa Pilkada 2017 silam.
Sudirman membeberkan isi perjanjian itu adalah tentang utang piutang antara Anies dan Sandi. Ia mengatakan perjanjian itu juga dinyatakan selesai apabila Anies dan Sandiaga maju sebagai pimpinan Ibu Kota kala itu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno sendiri mengaku tak ingin melanjutkan permasalahan utang piutangnya dengan Anies Baswedan senilai Rp50 miliar saat maju di Pilkada DKI 2017.
Sandi tak membantah dirinya sempat meminjami uang senilai Rp50 miliar keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu. Dia bilang setelah dirinya melakukan salat istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, Sandi tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.
"Setelah saya salat istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandi saat menghadiri harlah NU seabad NU di Jawa Timur, Selasa (7/2).
[Gambas:Video CNN]