Dua Jemaah Puncak Harlah 1 Abad NU Meninggal Dunia

tim | CNN Indonesia
Rabu, 08 Feb 2023 23:42 WIB
Panitia Puncak Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) mengungkap dua orang jemaah yang menghadiri peringatan akbar itu meninggal dunia. Panitia Puncak Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) mengungkap dua orang jemaah yang menghadiri peringatan akbar itu meninggal dunia. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru).
Sidoarjo, CNN Indonesia --

Panitia Puncak Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) mengungkap dua orang jemaah yang menghadiri peringatan akbar itu meninggal dunia.

"Selama 24 jam banyak hal-hal yang terjadi di luar nalar kemampuan kami sebagai panitia," kata Wakil Ketua Resepsi Harlah satu abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, di Sidoarjo, Rabu (8/2).

Acara Puncak Satu Abad NU itu digelar selama 24 jam tanpa henti dengan melibatkan jutaan jemaah dan masyarakat.

"Jangankan kami masyarakat, negara saja enggak punya pengalaman membuat acara 24 jam yang melibatkan jutaan orang. Jadi sepanjang negara ini berdiri, enggak pernah negara bikin event yang 24 jam non stop kemudian melibatkan basis jutaan massa," ucapnya.

Jemaah pertama yang meninggal dunia adalah Imam Suhrowardi (22), seorang IPNU asal Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

"Yang meninggal anak IPNU itu kalau enggak salah dari Jombang. Anak ini dari kecil memang memiliki riwayat jantung. Dan memang ayahnya sudah melarang untuk tidak datang kesini karena banyak orang," ucapnya.

Namun, Ardi tetap berangkat ke lokasi. Singkat cerita, di tengah acara, dia pulang dan mampir ke rumah kerabatnya di Tanggulangin, Sidoarjo.

"Anak itu tetap berangkat datang ke lokasi, kemudian pulang mampir ke rumah pamannya kalau enggak salah. Kemudian dia, salat zuhur musala dekat Tanggulangin dan meninggal," katanya.

Berikutnya, kata Rahmat ada lagi seorang pria berusia 63 tahun asal Sidoarjo. Almarhum memiliki riwayat penyakit yang sama dan meninggal saat salat di masjid. Namun, dia tak mengungkap identitasnya.

"Kemudian yang kedua, ada bapak-bapak umur 63 tahun orang Sidoarjo. Itu juga sama punya masalah sakit jangka panjang. Tapi dia memaksakan datang karena ambil berkahnya. Dia datang, kecapekan, dia pulang, kemudian dia salat di masjid dan meninggal," katanya.

"Yang satu meninggal di musala yang satu meninggal di masjid. Saya enggak tahu apakah itu betul-betul keramatnya NU, saya tidak tahu," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengasuh Ponpes Al Khairat, Mumbul, Singaraja, Bali, KH Abdul Hamid, juga dikabarkan meninggal dunia sebelum sempat menghadiri puncak Harlah Satu Abad NU di GOR Delta, Selasa (7/2).

Almarhum Kh Andul Hamid meninggal dunia saat menunaikan salat di masjid dalam perjalanan dari Bali ke Sidoarjo. Kemudian almarhum dimakamkan di Desa Siwalan, Panji Sidoarjo.

(frd/sfr)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER