Eks Kabag Ops Akui Koordinasi Berantakan saat Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2023 22:56 WIB
Eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu mengaku koordinasinya dengan perwira pengendali (padal) tak berjalan sesuai rencana pengamanan (renpam).
Mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto mengakui pola koordinasi antara dirinya dan bawahannya berantakan saat Tragedi Kanjuruhan. (CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto mengakui pola koordinasi antara dirinya dan bawahannya berantakan saat Tragedi Kanjuruhan.

Hal tersebut diungkap Wahyu saat diperiksa sebagai terdakwa sekaligus saksi untuk dua terdakwa Tragedi Kanjuruhan lainnya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu mengatakan memegang dua alat komunikasi handy talkie (HT) saat mengawal pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Satu tersambung dengan atasannya Kapolres selaku Ka Ops Res Pam, sementara satu lainnya tersambung dengan para perwira pengendali (padal).

Saat dicecar Jaksa Penuntut Umum (JPU), soal tugasnya berkoordinasi dengan padal, Wahyu sempat mengelak.

Ia berdalih padal yang berjaga di pintu dan tribune bertanggungjawab hanya sampai tingkat perwira pengawas (pawas) tidak sampai ke Karendal Ops, yang dijabatnya saat bertugas dalam pengamanan laga waktu itu.

"Padal, selama tidak ada kendala, mereka berusaha meminimalisir tugas mereka. Saat pertandingan kemarin, padal hanya bertanggungjawab pada pawas, berhenti di pawas," kata Wahyu.

Karendal Ops, kata Wahyu, bertugas mengoordinir pelaksanaan unsur di bawahnya dan bertanggungjawab atas tugasnya pada Ka Ops, yang saat itu dipegang mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat

Wahyu juga mengatakan tidak ada bawahannya yang melaporkan situasi di dalam stadion setelah pertandingan selesai.

"Tidak ada yang melaporkan situasi atau HT-nya hank atau [gangguan] jaringan, gimana saya tidak paham," ucapnya.

Wahyu masih mengelak meski terus dicecar jaksa. Sampai pada akhirnya Wahyu mengaku koordinasinya dengan padal tak berjalan sesuai rencana pengamanan (renpam).

"Saya pas di depan, jadi saya fokus ke situasi [evakuasi Persebaya] itu. Karena saya rasa sudah chaos benar itu. Kami berhadapan dengan massa," katanya.

Menurutnya, wajar bila koordinasi pengamanan tak dapat berjalan sesuai rencana lantaran semua bergantung situasi yang terjadi di lapangan.

"Bukan bubar. Rencana pengamanan itu bisa terjadi, bisa tidak terjadi, melihat situasi," ujarnya.

Wahyu menyebut saat situasi kisruh siapa pun yang bertugas tidak akan memikirkan soal koordinasi melalui alat komunikasi. Menurutnya, yang utama saat terjadi kericuhan adalah menghadapi massa.

"Saat chaos seperti itu, saya rasa semua akan fokus pada massa yang menyerang kita," katanya.

(frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER