BKKBN Sentil Gaya Makan Mewah: Lele Jauh Lebih Baik dari Daging Sapi
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo menegaskan kandungan gizi yang terkandung dalam ikan lele lebih baik ketimbang daging sapi.
Baginya, makanan dengan harga mahal seperti daging sapi belum tentu lebih baik dari makanan berharga murah. Dia menyampaikan itu dalam pidatonya di Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).
"Karena mindset pola makan kita masih salah. Mereka masih sering anggap daging yang mahal. Padahal lele saja jauh lebih baik dari daging sapi yang harganya Rp120 ribu. Lele harganya Rp18 ribu," kata Hasto.
Hasto menekankan pentingnya makanan bergizi tinggi ketimbang yang mahal. Terlebih lagi, kata dia, kandungan gizi ikan lele sangat disarankan untuk ibu hamil dan balita.
Hasto menyinggung gaya hidup masyarakat yang kerap menyiapkan dan memakan makanan berbahan daging agar terlihat mengesankan. Padahal, lanjutnya, ada varian menu lain yang bisa dipilih oleh masyarakat yang lebih terjangkau gizinya.
"Tapi orang-orang seringnya gaya. Di hajatan, kalau enggak daging disajikan, enggak merasa keren. Anak-anak muda juga belum berprestasi, inginnya gaya, akhirnya mampus, ini makan maunya daging steak," kata dia.
"Padahal pecel lele udah [mengandung] DHA dan omega 3, ikan kembung saja juga bagus," tambahnya.
Hasto meyakini kondisi demikian terjadi lantaran pola pikir masyarakat yang menganggap makanan mahal lebih baik. Ia juga mendorong perubahan pola mikir masyarakat untuk mengonsumsi makanan dalam negeri.
"Mindset harus diubah, kita enggak boleh impor [bahan makanan]," ucap Hasto.