Survei SMRC Khusus NU: Tiga Tokoh Punya Elektabilitas Seimbang

CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2023 12:53 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) memiliki elektabilitas yang seimbang sebagai capres-cawapres dengan Menko Polhukam Mahfud MD(ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru menunjukkan tiga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) memiliki elektabilitas tak jauh berbeda sebagai capres-cawapres.

Ketiga tokoh tersebut adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Saya lihat di dalam survei ini, survei Desember, itu seimbanglah tiga orang ini sebetulnya," ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam acara 'Bedah Politik' yang disiarkan melalui SMRC TV pada Kamis (16/2).

Dalam survei SMRC, elektabilitas Cak Imin sebesar 18,2 persen. Diikuti Mahfud 18 persen dan Khofifah 15,4 persen.

Tokoh NU lainnya yang memiliki elektabilitas sebagai capres-cawapres antara lain Said Aqil 2,9 persen dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen.

Saiful menyebut elektoral NU signifikan lantaran massa yang besar. Karenanya, NU pun dilirik oleh para politikus.

Dalam pengalaman pemilu sejak 1999, terdapat kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis, seperti PDI Perjuangan menggandeng calon wakil presiden dari kelompok Islam, terutama NU.

Contohnya, pasangan Megawati-Hamzah Haz pada 2001, Megawati-Hasyim Muzadi pada 2004, Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014, dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 2019.

"Itulah makanya berbagai partai politik dan tokoh-tokoh politik kita menghitung NU, ingin dekat, semuanya ingin merasa sebagai orang NU," terang Saiful.

Survei SMRC dilakukan pada Desember 2022 lalu. Survei dibuat khusus untuk mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menjadi calon presiden dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei Populi Center. Anies mengalami penurunan.

Dalam survei terbuka Populi, elektabilitas Anies turun lebih dari 7 persen sejak Oktober 2022. Survei Populi pada bulan itu, elektabilitas Anies mencapai 17,3 persen, di atas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Namun pada Februari 2023, elektabilitas Anies merosot ke angka 10,8 persen dan berada di urutan ketiga, di bawah Ganjar dengan 19,8 persen dan Prabowo 17,1 persen.

Berbeda dengan Anies, Ganjar dan Prabowo justru mengalami lonjakan elektabilitas dalam survei calon presiden secara terbuka. Elektabilitas Ganjar dari 15,8 persen pada Oktober, naik menjadi 19,8 persen.

Begitu pula dengan Prabowo yang naik dua persen dari semula 15 persen menjadi 17,1 persen.

(pop/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK