Calon Jemaah Putar Otak Demi Lunasi Biaya Haji

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Feb 2023 09:55 WIB
Pengumuman biaya haji 2023 Rp49,8 juta membawa kelegaan dan kegelisahaan. Calon jemaah mesti putar otak demi melunasi biaya haji.
Suasana jemaah haji tawaf mengelilingi Kakbah Mekah. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Jakarta, CNN Indonesia --

Enung Kusnayah (52) fokus menatap layar televisi pada Rabu, 18 Desember 2023 malam. Sekitar pukul 21.00 WIB, layar televisi menyiarkan detik-detik akhir rapat kerja Komisi VIII DPR dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan agenda pembahasan biaya haji tahun 2023.

Dari layar televisi, sayup-sayup terdengar suara Ketua Komisi VIII Ashabul Kahfi mengumumkan biaya haji yang akan dibebankan kepada jemaah. Biaya yang harus dibayarkan jemaah yaitu sebesar Rp49,8 juta.

"Bagi jemaah haji 2023 sebanyak 106 ribu jemaah dibebankan tambahan biaya pelunasan sebesar Rp23,5 juta... Memohon Rida Allah, malam ini saya sahkan secara resmi BPIH haji 2023," kata Ashabul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, palu diketuk sebagai tanda sepakat. Enung lega, tetapi kegelisahannya belum betul-betul lesap.

Biaya Rp49,8 juta itu sebetulnya sudah turun dari semula yang diusulkan pemerintah, yaitu Rp69 juta.

Namun, dengan total biaya haji yang dibebankan kepada jemaah itu, Enung harus menambah duit pelunasan Rp23,5 juta. Saat awal mendaftar haji, ia sudah menyetor duit Rp25 juta.

Enung yang berstatus berangkat pada tahun 2023 ini mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah dan berharap ada rezeki untuk melunasi sisa biaya perjalanan haji.

"Ya sudah, semoga ada rezeki," kata Enung saat diwawancara CNNIndonesia.com, Jumat (17/2).

Guru SMA yang tinggal di Sukabumi Jawa Barat ini telah mengantre untuk berangkat haji selama 10 tahun setelah mendaftar pada 2012.

Tahun demi tahun berlalu, ia tak mendapatkan kabar terkait jadwal keberangkatannya. Hingga pada Agustus 2022 lalu, Enung mendapat kabar dari Kemenag melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) bahwa ia dijadwalkan berangkat haji pada 2023.

"Saat diinfokan waktu itu belum ada kepastian biaya haji. Tapi sudah diinfokan 2023 mungkin ada kenaikan. Tapi belum tahu berapa-berapanya," ujar dia.

Kebahagiaannya untuk berangkat ke Tanah Suci pun kini diiringi rasa cemas. Sebab, biaya haji yang harus ditanggung jemaah melambung tinggi.

Baginya, biaya pelunasan sebesar Rp23,5 juta masih terlalu berat. Masih ada dua anaknya yang kini bersekolah dan perlu biaya.

"Kami yang 2023 harus menambah Rp23 jutaan. Nah, itu terlalu berat ya. Kalau bagi kami ya. Tapi kan itu ketentuan pemerintah yang disayangkan terlalu mendadak," kata Enung.

Enung menilai tak semua jemaah bisa mendapatkan uang untuk melunasi biaya haji dengan mudah dan cepat. Apalagi, kata dia, tenggat waktu yang diberikan Kemenag untuk melunasi biaya pelunasan haji hanya sekitar satu bulan.

Enung bahkan bercerita teman-temannya yang lain sesama calon jemaah haji 2023 mengaku pusing karena naiknya biaya haji. Tak sedikit yang mengutarakan niatnya untuk membatalkan keberangkatannya ke Tanah Suci.

"Bahkan teman-teman Ibu yang lain itu sampai ada yang bilang, 'ah, mau mundur aja lah tahun ini'. Karena mungkin mereka lagi biayain anaknya kuliah, sekolah, pada kebingungan," tuturnya.

Namun, Enung menuturkan akan berupaya untuk melunasi setoran biaya perjalanan hajinya. Ia berharap bisa menunaikan rukun Islam yang kelima itu pada tahun ini.

"Kami ini juga mau lunasin masih mencari. Tapi ya namanya untuk ibadah kita berdoa dan usaha mudahan ada rezeki," kata Enung.

"Semoga Allah kasih rezeki. Tapi kalau mundur, kan ini ibadah ya. Apa aja kita jual lah. untuk ibadah semoga ada rezeki," tambahnya.

Calon jemaah haji 2020 lega

Kondisi berbeda diutarakan calon jemaah haji berstatus lunas tunda tahun 2020 yang berangkat pada 2023 ini. Ade Chandra (45) mengaku lega pemerintah dan DPR sepakat tak membebankan biaya tambahan kepada calon jemaah tahun 2020 meski biaya perjalanan haji naik jadi Rp49,8 juta.

Ade telah mendaftarkan diri bersama istrinya untuk berangkat haji sejak 2012. Ia merupakan salah satu dari 84.609 calon jemaah haji mestinya berangkat pada 2020, tetapi tertunda.

Pada tahun itu, pemerintah tak memberangkatkan calon jemaah haji ke Tanah Suci lantaran pandemi Covid-19.

"Bagi kami yang 2020 ya, karena kami sudah lunas, dan [perjalanan haji] ditunda karena Covid-19 jadi enggak berangkat. Buat kami ya, kami lega. Terus terang aja," kata Ade.

BPKH nantinya akan mendistribusikan nilai manfaat sebesar Rp845.708.000.000 bagi calon jemaah lunas tunda tahun 2020 tersebut.

Ade bercerita awalnya sempat bertanya-tanya mengenai kepastian calon jemaah lunas tunda tahun 2020 di tengah isu kenaikan biaya haji tahun ini.

Ia mengatakan banyak rekannya sesama calon jemaah tunda 2020 kaget dengan usulan awal pemerintah yang mau menaikkan biaya haji tahun 2023 menjadi Rp69 juta.

"Yang jadi pertanyaan mereka bertanya-tanya. 'Kita ikut naik atau tidak?' sedangkan kita udah lunas. Mereka dari pemerintah kan awalnya belum ada kejelasan yang naik yang mana," kata dia.

Dengan adanya keputusan pemerintah kini, Ade mengatakan para calon jemaah lunas tunda 2020 bersyukur. Namun, ia berharap kualitas pelayanan haji di tahun ini tetap baik dan maksimal.

"Saya berharap kualitas pelayanan haji tak berkurang," kata dia.

(rzr/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER