Krishna Murti: Dosen UII Beli Nomor di Amerika, Tapi Enggak Nyala

CNN Indonesia
Selasa, 21 Feb 2023 12:32 WIB
Keberadaan dosen UII di Boston Amerika Serikat masih misteri. informatics.uii.ac.id
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti mengatakan Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP) telah memiliki nomor telepon baru saat dideteksi berada di Boston, Amerika Serikat (AS).

Namun, ia menyebut nomor kontak itu belum bisa dihubungi.

"Kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia, tapi enggak nyala. Tapi kan beli nomor di Amerika gampang," kata Khrisna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (21/2).

Polisi, kata dia, menganggap Ahmad tidak hilang, namun sengaja mengubah rute dari Turki ke Boston. Ia menyebut ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta.

Berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP), Ahmad dideteksi masuk ke Boston pada 13 Februari.

"Sementara kita menganggap beliau merubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Tapi sampai nanti ada bukti-bukti lain, petunjuk-petunjuk lain tentunya akan kita dalami," kata dia.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal penerbitan yellow notice untuk Ahmad. Krishna mengatakan salah satu indikator penerbitan yellow notice adalah faktor sukarela atau kondisi di luar kehendak sendiri dalam perginya seseorang.

Sebelumnya, Tim Pusat Krisis UII mengaku mengirimkan surat kepada Sekretariat National Central Bureau (NCB)-Interpol Indonesia guna menerbitkan yellow notice pencarian orang hilang untuk Ahmad.

"Kalau voluntary kan sukarela, kalau unvoluntary dia hilang dengan kondisi-kondisi yang di luar dirinya. Nah ini kan kondisi-kondisi yang ada di dirinya, pun kalau dibuatkan atau dikirimkan permohonan yellow notice karena yang keluarkan itu Interpol bukan kami, kami memohon dan kami tahu bahwa itu kemungkinan besar akan ditolak kecuali indikatornya memenuhi," katanya.

Sebelumnya Ahmad dilaporkan hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama delegasi UII beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid.

Pada 12 Februari, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia tanggal 12 Februari, kecuali Fathul pada malam sebelum kepulangan mereka.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi 'menunggu boarding'.

Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.

Kemarin, Khrisna mengeluarkan pernyataan bahwa Ahmad terdeteksi dan yang bersangkutan tidak hilang.

"Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun," kata Krishna mengutip Antara, Senin (20/2).

(yog/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK