Eks Napi Ungkap Janggal Kebakaran Kejagung yang Ditangani Ferdy Sambo
Imam Sudrajat, salah satu mantan narapidana kasus kebakaran Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kejanggalan dalam penanganan kasus yang menjeratnya.
Imam merupakan satu dari lima kuli bangunan yang ditetapkan sebagai tersangka dan dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan.
Kasus kebakaran Kejagung ini diusut Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri.
Dalam prosesnya, Sambo kala itu menyebut kebakaran disebabkan kelalaian para kuli bangunan yang merokok di lokasi proyek, yakni lantai 6 Gedung Kejagung.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan bagi Imam. Apalagi, kata dia, dalam proses persidangan barang bukti yang ditampilkan adalah rokok baru.
"Bukti rokok, itu rokok baru semua. Bungkusnya baru, enggak ada cacat," kata Imam seperti dikutip dari tayangan YouTube Akuratco, Senin (20/2).
Selain rokok, Imam mengungkapkan kejanggalan lainnya adalah barang bukti tiner yang juga ditampilkan di persidangan. Imam menyebut botol tiner yang terbuat dari plastik itu masih tampak baru dan mulus.
"Botol tiner yang ditampilkan juga botolnya utuh, botol plastik padahal. Sedangkan kalengnya aja sampai karatan, harusnya (botol tiner) terbakar, meleleh. Tapi kok ini masih utuh, mulus lagi," ujarnya.
Imam juga mempertanyakan soal keberadaan CCTV di lokasi kejadian. Menurutnya, Ferdy Sambo menyatakan kamera CCTV terbakar dalam peristiwa itu.
"Pak Ferdy Sambo sendiri bilang waktu itu CCTV hangus tidak bisa diputar. Nah yang jadi pertanyaan saya kenapa bukti hangus itu tidak ditampilkan di persidangan, saya sempat tanya ke kuasa hukum saya, kok bukti CCTV yang hangus enggak ditampilkan di persidangan, seharusnya kalau itu bukti ditampilin dong harusnya," katanya.
Di sisi lain, Imam pun masih bertanya-tanya soal asal mula titik api di gedung tersebut. Ia memastikan pekerjaan yang mereka lakukan tak berhubungan dengan api, maupun kelistrikan.
"Ya janggalnya itu aja apinya dari mana, sedangkan pekerjaan kita tidak ada yg berhubungan dengan api, kelistrikan dan api itu hari itu tidak ada," ujarnya.