Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan pemerintah mengutamakan diplomasi untuk membebaskan pilot maskapai Susi Air, Kapten Philip Mark Methrtens (37) yang disandera oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kawasan Papua.
"Kita utamakan diplomasi untuk bebaskan itu," kata Ma'ruf di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat berdasarkan rekaman diterima Setwapres, Rabu (22/2).
Ma'ruf juga memastikan berusaha membebaskan sandera. Ia menilai aparat keamanan yang dimiliki sebetulnya punya kemampuan untuk membebaskan sandera dengan cepat. Meski begitu, ia menekankan faktor kondisi keamanan sandera harus diperhatikan dan dapat dijamin dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai jadi korban sandera itu. Walaupun sebenarnya pasukan kita mampu dengan cepat sekali membebaskan itu, kita memiliki kekuatan bebaskan itu, tapi kita memperhitungkan jangan sampai sandera cedera," kata dia.
"Ini kan pilot asing, jadi kita jaga betul," tambahnya.
Philip menjadi sorotan usai disandera oleh OPM sejak 7 Februari lalu. Ia dilaporkan menghilang tak lama setelah kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Nduga.
Beberapa hari kemudian pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa Philip disandera OPM. Belakangan, Indonesia sudah mengetahui titik koordinat pilot Susi Air itu
Laksamana Yudo Margono telah menyatakan operasi penyelamatan Philip tidak bisa langsung dilakukan dengan cara operasi militer, namun mesti dengan cara persuasif.
"Kita masih terus laksanakan bersama TNI dan Polri, bahwasanya ini adalah proses penegakan hukum tidak bisa kita langsung laksanakan operasi militer dan tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum," kata Yudo.