Marak Hotel dan Vila Dijual di Bali, Sandiaga Sebut Fenomena Bisnis

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, merespons soal maraknya penjualan hotel dan vila di Pulau Bali. Menurut Sandiaga, hal tersebut justru menandakan perekonomian Pulau Dewata tumbuh.

"Ini menunjukkan bahwa ekonomi Bali tumbuh, bergerak. Karena, begitu ekonomi bergerak berarti proyeksi tahun depan, karena tahun ini 7,4 persen, tahun depan sudah 14 juta," ujar Sandiaga usai membuka acara Official Pre-Launch of WTN Summit-Time 2023, Think-Tank & Summit yang digelar olehThe World Tourism Network (WTN) Indonesia, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (23/2).

"Itu berarti akan semakin menarik berinvestasi di Bali, apalagi berinvestasi di hotel-hotel yang sudah jadi," imbuh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Sandiaga juga menyatakan, Kemenparekraf saat ini banyak mendapatkan permintaan baik dari luar negeri maupun dalam negeri untuk investasi. Bali, kata dia, menjadi tempat potensial untuk berinvestasi.

"Oleh karena itu, sekarang saya mendapat banyak sekali permintaan dari luar negeri maupun dari dalam negeri untuk berinvestasi tapi mereka maunya memang yang sudah running," jelasnya.

Sandiaga berpendapat, maraknya penjualan hotel dan vila di Bali merupakan fenomena bisnis yang biasa terjadi. Dia menilai, itu membuka ruang untuk investasi lebih besar.

"Kita sambut, jangan kita justru menghalangi tapi kita memberikan ruang agar lebih banyak investasi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata," jelasnya.

Namun, saat ditanya bagaimana soal pengusaha yang menjual hotel karena terlilit utang dampak dari pandemi Covid-19, Sandiaga menyampaikan, untuk ke depannya ada beberapa skema yang akan diberikan pemerintah.

"Yang utang itu, sudah ada beberapa skema yang diberikan oleh pemerintah untuk menstrualisasi. Kita akan terus pantau, kita akan mudahkan untuk menstrualisasi utang," ucap Sandiaga.