Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bakal memeriksa Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dosen yang mengubah perjalanan pulang ke Amerika Serikat (AS) tanpa pemberitahuan.
UII menilai tindakan salah satu dosennya itu masuk kategori indisipliner.
"Tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi," kata Rektor UII, Fathul Wahid seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fathul mengatakan, UII akan membentuk tim untuk verifikasi. Tim tersebut akan dibentuk berdasarkan regulasi yang berlaku di kampus.
Menurut Fathul, UII sebagai organisasi publik mengedepankan nilai tata kelola yang baik. Alhasil, UII memiliki tanggung jawab memberi perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar regulasi yang berlaku.
Sebelumnya, AMRP dilaporkan hilang usai mengikuti rangkaian acara mobilitas global di University of Sout-Eastern Norway (USN), Norwegia yang berlangsung sejak 5 Februari.
Ia menghadiri acara itu bersama delegasi yang beranggotakan empat orang termasuk Fathul Wahid. Setelah sepekan, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo pada 12 Februari.
Di hari itu lah, para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia. Sementara itu, Fathul terakhir bersua pada malam sebelum kepulangan mereka.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.
Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi, "menunggu boarding."
Dari hasil penelusuran Polri yang berkoordinasi dengan KBRI di Oslo, Ankara, dan AS, ada bukti autentik, Ahmad Munasir masuk ke Boston, AS pada 13 Februari.
Fathul mengatakan, Ahmad telah meminta maaf kepadanya dan seluruh sivitas akademika UII. Menurut Fathul, Ahmad terbang ke AS karena masalah kesehatan.
UII pun bakal memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan jika diperlukan. "UIII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima" katanya.
(lth/lth)