Polres Jaksel Banjir Karangan Bunga terkait Penganiayaan David

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2023 19:19 WIB
Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) dipenuhi karangan bunga berisi tuntutan agar perempuan berinisial AG ikut ditangkap soal penganiayaan terhadap David.
Salah satu karangan bunga di Polres Jaksel terkait kasus penganiayaan David. (CNN Indonesia/Lina Itafiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) dipenuhi sejumlah karangan bunga berisi tuntutan agar perempuan berinisial AG ditangkap dalam kasus penganiayaan terhadap David, anak Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina.

AG merupakan teman Mario Dandy Satrio, anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu RI Rafael Alun Trisambodo, yang menganiaya David hingga koma beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi pada Sabtu (25/2), sebanyak 11 karangan bunga berjejer di area depan Polres Jaksel. Karangan bunga itu datang dari berbagai kalangan masyarakat.

Karangan bunga berukuran besar itu salah satunya bertuliskan "Ga ada provokasi dari A ga bakal ada yang koma. Pak polisi tangkap A plis. #keadilanuntukDavid."

Ada pula karangan bunga dari warga anti-kekerasan yang bertuliskan "Kami yakin Polri tak masuk angin, Agnes terlibat tangkap."

Kemudian ada juga karangan bunga dari aliansi masyarakat anti-kekerasan yang berbunyi "Agnes terlibat, tangkap Agnes."

Sementara itu, ada karangan bunga bertuliskan "dari hati nurani" yang isinya "Kalau bapak dan ibu polisi sayang sama anak-anak Indonesia semua pelaku harus ditangkap termasuk AG. Semangat Polri."

Berdasarkan rilis resmi GP Ansor DKI, David mengalami penganiayaan dan pengeroyokan sesaat setelah dia menerima pesan WhatsApp dari mantan pacarnya berinisial AG, Senin (20/2). David saat itu sedang bermain di rumah salah satu temannya.

Penganiayaan pun berlangsung di rumah teman David tersebut. Saat ini, Mario telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Selain itu, Mario juga dikeluarkan dari kampusnya, Universitas Prasetya Mulya imbas kasus tersebut. Aksi Mario itu juga berimbas pada karier ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, yang dicopot dari jabatannya.

Selain Mario, rekannya yang berinisial SLRPL juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. SLRPL disebut berperan mengiyakan ajakan Mario untuk menemaninya dengan tujuan akan memukuli korban.

Saat peristiwa terjadi, SLRPL disebut justru membiarkan terjadinya aksi kekerasan dan tidak berupaya mencegah. Ia bahkan membisikkan kata-kata kepada Mario yang memintanya untuk menghajar korban.

Selain itu, SLRPL juga merekam peristiwa itu menggunakan handphone milik Mario. Bahkan, SLRPL juga mencontohkan 'sikap tobat' atas permintaan Mario agar ditirukan oleh korban

(lna/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER