Komar Hidayat (31), seorang warga Muaro Jambi, Jambi, diserang beruang liar saat berada di area perkebunan karet, Sabtu (25/2) sore. Ia mengalami luka parah pada bagian wajah dan dada akibat cakaran hewan buas tersebut.
Penyerang itu terjadi saat Komar sedang menyadap karet di Desa Suka Damai. Ia tidak tinggal diam dan sempat menutup mulut beruang tersebut agar tidak menggigitnya. Namun, hewan liar ini malah melayangkan cakaran kepada Komar hingga ia mengalami luka parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayu (17), istri Komar Hidayat sempat mendengar suara pertarungan tersebut. Namun, saat ia mendekati Komar, beruang ini sudah menjauh.
"Aku berlari ke bawah, binatang itu sudah tidak ada. Jidatnya (Komar) bolong, mata keluar. Teriak-teriak 'pandangan gelap'. Aku di atas, kakak (Komar) itu di bawah. Beruang pergi sendiri. Kalau orang sudah berlumuran darah, beruang pergi sendiri," ujar Ayu, Senin (27/2).
Komar masih selamat meski telah diserang beruang. Namun, ia terluka parah dan kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher.
Dokter Spesialis Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Anton Trihartono menyampaikan bahwa tekanan darah Komar masih stabil. Namun, terdapat bagian mata Komar yang lepas. Komar juga mengalami patah kaki. Bahkan, bagian dada kirinya terluka walau tidak tembus ke jantung.
"Ada bagian mata lepas dengan bagian tulang yang hancur. Ada gumpalan darah di dalam area otak. Ada luka robek di dada sebelah kiri. Kita evaluasi belum ada tembus. Dan ada patah tulang bagian kaki. Nanti kita periksa ulang sebelum operasi," katanya.
Dalam waktu dekat, Komar akan menjalani operasi yang dibiayai pemerintah. "Kita sudah berkoordinasi dengan dokter spesialis. Kita sedang menyusun strategi operasi. Kita fokus ke bagian kepala dan dada dahulu," ujar Anton.
Sementara itu, Kasi Wilayah II BKSDA Jambi, Didi Bangkit Kurniawan mengatakan pihaknya bersama kepolisian, TNI, dan pemerintah setempat sudah melakukan pengecekan lokasi pertarungan tersebut. Di sekitarnya ditemukan jejak yang diduga berasal dari beruang, berupa bekas cakaran dan sarang di pohon.
"Di lokasi itu ada kebun karet, penuh semak-semak. Memang di dekat lokasi itu ada batang yang berbekas cakaran di batang pohon. Kemungkinan berasal beruang. Sama ada diduga sarang, entah sarang lama atau baru. Di cabang pohon, diisi dedaunan. Seperti sarang burung, tetapi besar. Kemungkinan memang beruang yang ada di situ," ujarnya.
Pasca pengecekan itu, BKSDA Jambi memasang perangkap untuk menangkap beruang yang menyerang Komar. BKSDA Jambi juga memasang 2 kamera trap di sekitar lokasi.
"Hari ini dilakukan pengecekan lagi. Kami juga menjenguk korban," ujar Didi.
Berdasarkan informasi yang didapatkan perangkat desa, ujar Didi, di area itu terdapat kebun karet seluas 60 hektar yang dipenuhi semak-semak. Sebelumnya, beberapa kali warga menemukan beruang, tetapi tidak menyerang.
(msa/wis)