Pomdam Cendrawasih Usut Keterlibatan Prajurit di Kerusuhan Wamena

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 17:07 WIB
Pomdam Cendrawasih diminta untuk menginvestigasi keterlibatan prajurit TNI dalam kerusuhan yang menewaskan 11 orang di Wamena, Papua.
Kerusuhan di Wamena, Papua. (ANTARA FOTO/IWAN ADISAPUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa mengaku telah menginstruksikan Pomdam Cendrawasih untuk menginvestigasi keterlibatan prajurit TNI dalam kerusuhan yang menewaskan 11 orang di Wamena, Papua.

"Saya memerintahkan Pomdam XVII Cenderawasih untuk melakukan investigasi. Saya sudah berkoordinir dengan Kapolda yang mana juga dari Polda akan mengeluarkan tim investigasi," kata Saleh di Wamena, Papua, dalam video yang diterima, Senin (27/2).

Ia mengatakan akan menindak jika ditemukan ada prajurit yang melakukan pelanggaran dalam penanganan kerusuhan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila ada anggota saya yang terlibat dan ada bukti-bukti yang mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia, maka yang bersangkutan akan kita ambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Saleh.

Jika tidak ditemukan keterlibatan prajurit, Saleh mengaku akan menuntut apabila ada pihak-pihak yang memutarbalikkan fakta.

"Apabila ada oknum-oknum yang memutarbalikan, saya akan laporkan pemutaran fakta dan penjelekan nama baik. Saya garisbawahi, apabila ada oknum yang berupaya menimbulkan berita-berita hoax, saya akan tuntut yang bersangkutan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Saleh.

Dalam kesempatan tersebut, Saleh juga mengatakan situasi di Wamena saat ini kondusif. Ia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk berpatroli dan berkoordinasi dengan kepolisian.

"Mari sama-sama kita menyelesaikan ini dengan prosedur hukum. Saya akan jamin bersama Bapak Kapolda, bahwa keadilan, kesetaraan, semua, baik itu TNI, Polri, dan masyarakat sama di mata hukum," kata Saleh.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo sebelumnya menjelaskan kericuhan yang sempat terjadi pada Kamis (23/2) sekitar pukul 12.30 WIT, berawal dari adanya isu terkait penculikan anak.

Pada saat kejadian itu, Benny menyebut aparat gabungan TNI-Polri telah mencoba melakukan negosiasi agar isu penculikan dapat diselesaikan. Akan tetapi, kata dia, Kapolres Jayawijaya dan anggota gabungan yang berada di lokasi justru diserang menggunakan batu dan panah.

Benny mengaku petugas kemudian telah mengeluarkan tembakan peringatan dengan harapan massa tidak melakukan aksi penyerangan terhadap anggota.

"Massa yang semakin anarkis tersebut tidak mau mendengar himbauan aparat dan tidak mau membubarkan diri saat diberi tembakan peringatan bahkan menyerang aparat dengan panah," kata dia beberapa waktu lalu.

Akibat bentrokan tersebut, belasan orang disebutkan tewas. Selain itu, terdapat 32 orang korban luka-luka dan 13 rumah serta 2 ruko hangus dibakar oleh kelompok massa aksi.

(yog/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER