Bharada E Resmi Dijebloskan ke Rutan Salemba

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 19:09 WIB
Jaksa eksekutor dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan mengeksekusi vonis 1,5 tahun penjara dari PN Jaksel terhadap terpidana Richard Eliezer alias Bharada E.
Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E saat menghadapi sidang pembacaan putusan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2023). (CNN Indonesia /Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jaksa eksekutor dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan mengeksekusi vonis 1,5 tahun penjara dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap terpidana Richard Eliezer alias Bharada E.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan pelaksanaan eksekusi itu juga telah sesuai dengan Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan No. PRINT-149/M.1.14.3/Eku.3/02/2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketut menjelaskan eksekusi dilakukan setelah berkoordinasi dan melengkapi berkas administrasi dalam rangka menempatkan Bharada E di Lembaga Pemasyarakatan Salemba Jakarta Pusat.

"Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan resmi mengeksekusi putusan pengadilan dengan penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Pengadilan oleh Terpidana dan Jaksa Eksekutor serta pihak lembaga pemasyarakatan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/2).

Diketahui, Bharada E telah divonis atas tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua berupa kurungan penjara satu tahun enam bulan.

Vonis itu juga jauh lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menilai Bharada E patut dikenakan pidana 12 tahun penjara.

Selain itu, dalam sidang komisi kode etik Polri (KKEP), Bharada E juga tetap dipertahankan sebagai anggota polisi dan disanksi demosi 1 tahun.

Salah satu yang meringankan vonis dan sidang KKEP Bharada E adalah statusnya sebagai justice collaborator serta adanya pengampunan dari keluarga Yosua.

Dalam kasus pembunuhan berencana itu, Eliezer menjadi terdakwa bersama Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi dan rekan sesama ajudan, Ricky Rizal atau Bripka RR.

Asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir keluarga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf turut menjadi terdakwa dalam kasus ini.

Terdakwa lainnya juga sudah divonis. Ferdy Sambo divonis hukuman mati, Putri Candrawathi divonis pidana 20 tahun penjara, Kuat Ma'ruf divonis 15 tahun penjara, dan Ricky Rizal dijatuhi pidana 13 tahun penjara.

(tfq/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER