Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan tak akan ada penambahan pasukan di Papua terkait upaya pembebasan pilot SusiAiryang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kita hanya mengoptimalkan pasukan yang ada di sana, menggunakan pasukan yang sudah tergelar seperti pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan kepada Polri," ujar Yudo usai memimpin upacara sertijab Komandan Paspampres di Jakarta, Senin (27/2) dikutip dari rilis Puspen TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KKB atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) adalah sebutan aparat Indonesia terhadap milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Yudo mengatakan yang dihadapi di Bumi Cenderawasih itu adalah gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah dan selalu menjadikan masyarakat sipil sebagai tamengnya.
"Tidak mudah mengambil kelompok ini karena mereka berbaur dengan masyarakat. kita akan mengutamakan cara persuasif kita tidak mau masyarakat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban," kata Yudo.
Pada rilis itu pun, Yudo menepis soal dugaan bantuan dari luar negeri baik personel maupun peralatan untuk pembebasan pilot Susi Air yang berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mehrtens
"Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," katanya.