34 Orang Terinfeksi Covid Orthrus di DKI Telah Sembuh

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan 34 temuan kasus virus corona (Covid-19) Subvarian CH.1.1 atau Orthrus di Ibu Kota telah dinyatakan sembuh.

"Semua sudah sembuh dan tidak ada yang meninggal atau dirawat di RS. Terakhir ditemukan positif PCR-nya tanggal 9 Februari dan sudah sembuh," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/2).

Menurut Ngabila, dari 34 kasus 21 orang berdomisili di DKI Jakarta dan 13 lainnya di luar Jakarta. Rinciannya, 28 orang dewasa; lima orang lansia; dan seorang balita. Sebanyak 75 persen dari 34 dilaporkan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga alias booster pertama.

"Status vaksinasi, 10 persen belum vaksinasi sama sekali, 15 persen sudah dosis kedua, 75 persen sudah dosis ketiga. Kemudian 25 persen tanpa gejala dan 75 persen bergejala ringan," kata Ngabila.

Ngabila melanjutkan seluruh pasien tersebut menjalani isolasi mandiri. Ngabila mengklaim kasus Covid-19 di Ibu Kota sudah sangat terkendali. Adapun apabila terjadi kenaikan kasus, menurutnya tidak disertai meningkatnya pasien yang dirawat di rumah sakit hingga pasien yang meninggal.

"Saat ini sebagai alarm, Covid-19 tidak bisa melihat dari jumlah kasus atau positivity rate lagi, krn missing cases di lapangan pasti tinggi," kata dia.

Dengan demikian, Ngabila meminta agar masyarakat tetap mengakses program vaksinasi Covid-19 gratis yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan. Ia menyebut tidak adanya kenaikan kasus signifikan meski ditemukan subvarian baru terjadi akibat dari kadar imunitas masyarakat Indonesia yang tinggi dan sudah merata.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak perlu lagi panik, namun tetap waspada salah satunya dengan memakai masker di kerumunan, menghindari interaksi dengan orang yang sedang sakit.

"Cegah meninggal dan komplikasi dengan vaksinasi covid dosis keempat, selagi ada dan gratis dari pemerintah. Apalagi ada beberapa negara yang mewajibkan sudah booster, sebaiknya masyarakat antisipatif dan melakukan pencegahan sakit," ujar Ngabila.