Gelap Gulita Jalanan Menuju Sekolah NTT di Pagi Buta

CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2023 09:09 WIB
Para pejalar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terlambat tiba di halaman SMA Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3). Antara Foto/Kornelis Kaha
Kupang, CNN Indonesia --

Penerapan waktu masuk sekolah pada pukul 05.30 Wita yang sudah berjalan dalam sepekan terakhir atas usulan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menuai reaksi beragam dari para orang tua siswa dan berbagai pihak.

Kekhawatiran para orangtua untuk melepas anak-anak mereka saat berangkat sekolah di pagi buta cukup beralasan.

Alasannya, waktu masuk sekolah pukul 05.30 Wita mengharuskan para siswa sudah berangkat paling terlambat pukul 05.00 Wita dari rumah mereka di saat jalan-jalan kota masih sepi dari aktivitas masyarakat.

Sementara aktivitas masyarakat di Ibu kota Provinsi NTT itu baru mulai menggeliat selepas pukul 06.00 Wita.

Selain itu, sarana transportasi umum pun belum beroperasi pada jam tersebut. Belum lagi lampu jalan yang sangat minim di jalan protokol ataupun di gang-gang pemukiman warga yang tergolong tidak dilengkapi fasilitas penerangan jalan yang disediakan oleh pemerintah.

Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, Senin (6/2) dinihari, terpantau ada beberapa akses jalan yang bisa dilalui menuju ke SMA Negeri 6 Kota Kupang.

Salah satunya di jalur 40 dari arah Perumahan BTN Kolhua Kecamatan Maulafa menuju ke perempatan Kelurahan Sikumana di Jalan HR. Koroh.

Jalan tersebut adalah salah satu akses bagi para siswa yang tinggal di Perumahan BTN Kolhua ke SMA Negeri 6 Kota Kupang di Kelurahan Sikumana.

Dari pantauan CNNIndonesia.com, tidak satu pun lampu jalan yang terpasang di sepanjang jalan tersebut. Sehingga pada pukul 05.00 Wita anak-anak harus melewati jalan yang sangat gelap dan sangat sepi.

Jalanan itu juga bukan termasuk dalam trayek angkutan umum yang selama ini beroperasi di Kota Kupang.

Begitu juga di ujung Jalan Amabi dari arah Kelurahan Oebufu menuju Kelurahan Oepura. Ada belasan lampu jalan yang tidak berfungsi alias mati total.

Ruas jalan lainnya yang masih diselimuti kegelapan adalah di jalur 40 dari arah Kelurahan Fatukoa dan Kelurahan Naioni.

Di jalan yang menembus ke perempatan Jalan HR. Koroh Kelurahan Sikumama yang juga menjadi akses para siswa menuju ke SMA Negeri 6 Kota Kupang tersebut, masih sangat jauh dari penerangan jalan. Karena hanya dua titik lampu jalan yang ada terpasang di lokasi.

Ketiga akses jalan menuju ke SMA Negeri 6 itu adalah akses jalan utama. Tapi jika ditelusuri lebih dalam jalan-jalan gang yang menjadi pusat permukiman yang kebanyakan menjadi tempat tinggal para siswa juga lebih parah lagi situasi kegelapannya.

Pantauan Senin (6/2) sejak pukul 04.30 hingga pukul 05.30 juga, belum ada satupun angkutan umum yang beroperasi di jalan-jalan yang dijuluki Kota Kasih ini.



Sehingga anak-anak yang tidak memiliki kendaraan pribadi harus rela berjalan kaki menerobos kegelapan demi mematuhi kebijakan gubernur Viktor yang menerapkan masuk sekolah pukul 05.30 Wita bagi siswa-siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Kota Kupang dan SMA Negeri 6 Kota Kupang.

Bis sekolah yang dijanjikan beroperasi untuk mengangkut anak-anak berangkat ke sekolah pun tak kunjung memunculkan sinar lampunya.

Aparat keamanan dari Polresta Kupang Kota dan Polisi Pamopraja yang oleh Pemprov NTT telah berkoar akan melakukan pengamanan lengkap dengan armada bisnya juga sama sekali tak kelihatan mondar mandir di jalan Kota Kupang.

Padahal sebelumnya pada Jumat (3/3) Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Johanna Lisapaly kepada media mengklaim telah bersurat ke pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Kupang serta Polisi Pamongpraja untuk mengoperasikan bis sekolah.

Halaman berikutnya: Gubernur Viktor tak mau cabut kebijakan...

Gubernur NTT: Ya Maju Terus, Masa Maju Mundur


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :