Tim SAR gabungan resmi menghentikan operasi pencarian anak buah kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudra Hindia setelah tujuh hari diselenggarakan sejak 28 Februari 2023.
Hingga operasi ditutup pada Senin (6/3) ini, masih ada sembilan ABK yang belum ditemukan.
"Seperti apa yang diamanatkan undang-undang kami juga dibatasi waktu. Sekiranya, tanda-tanda tidak ditemukan dalam operasi SAR itu saya selaku koordinator operasi SAR diberikan kewenangan untuk menghentikan operasi tersebut," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, saat konferensi pers di Dermaga Pasiran Pelabuhan Benoa, Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Gede, tim SAR akan terjun untuk melakukan evakuasi jika menerima laporan ada tanda-tanda penemuan korban.
Diberitakan, KM Linggar Petak 89 terbalik dan tenggelam di perairan Samudra Hindia pada 28 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 WITA. Menurut catatan, 15 orang ada di kapal tersebut.
Enam orang telah ditemukan. Salah satunya meninggal dunia.
Sementara itu sembilan orang yang belum ditemukan yaitu Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M. Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, dan Jaya Rahman. Kemudian, Maman Sulaeman, Candra, Mohamad Jaelani, dan Indra Pamungkas.