Pengacara Klaim AG Inisiatif Mundur dari SMA Tarakanita

CNN Indonesia

Senin, 06 Mar 2023 17:20 WIB

AG (15) yang terseret penganiayaan terhadap David disebut mundur dari SMA Tarakanita tanpa tekanan. — Kasus Mario aniaya David diduga melibatkan siswa SMA Tarakanita AG. (CNN Indonesia/Poppy Fadhilah)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kuasa Hukum AG (15), yang diduga terlibat penganiayaan terhadap David Ozora (16), Mangatta Toding Allo menyebut keputusan pengunduran diri dari SMA Tarakanita murni berasal dari kliennya sendiri.

Mangatta menegaskan kliennya tidak pernah ditekan oleh pihak tertentu agar segera mengundurkan diri lantaran terlibat dalam kasus penganiayaan itu.

"Yang jelas memang kemarin pengunduran diri itu inisiatif dari anak sendiri dan keluarga, dan memang ini demi kebaikan anak dan pihak sekolah Tarakanita pastinya," ujarnya kepada wartawan, Senin (6/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan saat ini pihak keluarga masih terus berkomunikasi terkait hak pendidikan terhadap AG. Status hukum AG saat ini adalah anak yang berkonflik dengan hukum atau pelaku.

"Hak pendidikannya sedang didiskusikan oleh pihak keluarga," jelasnya.

Lebih lanjut, Mangatta mengaku kliennya sudah mengetahui kenaikan statusnya sebagai pelaku. Kendati demikian dia belum merinci soal kondisi terkini AG setelah menerima info tersebut.

"AG akhirnya sudah kami beritahukan tentang status ini. Kami belum ketemu langsung, tapi dia sedang bersama dengan keluarganya," jelasnya.

Lihat Juga :

Khawatir Kaburkan Fakta, Mario dan Shane Ditahan di Sel Terpisah

Sebelumnya, Putra pengurus GP Ansor, Cristalino David Ozora dianiaya oleh anak pejabat pajak Kemenkeu Mario Dandy Satrio di sebuah perumahan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB.

Akibat penganiayaan itu, David harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit hingga saat ini. Bahkan, David sempat koma akibat penganiayaan tersebut.

Dalam kasus penganiayaan tersebut, polisi telah menahan Mario dan rekannya Shane Lukas Routa Pangondian Lumbantoruan usai ditetapkan sebagai tersangka.

Selain itu, Polisi juga telah meningkatkan status perempuan berinisial AG dalam kasus ini sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. Status AG ditingkatkan berdasarkan bukti chat Whatsapp hingga CCTV yang ditemukan penyidik.