Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono membantah kabar partainya telah diajak PDIP untuk berkoalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Kabar ajakan koalisi itu sebelumnya disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy alias Rommy usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto pada Rabu (1/3).
"Belum. Sampai sekarang ajakan itu belum ada," kata Mardiono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut pertemuan Rommy dengan Hasto hanya silaturahmi politik biasa dan dilakukan secara spontan. Menurut dia, pertemuan itu sama dengan rencana partainya bertemu dengan PBB pekan depan.
Mardiono menyebut pertemuan Rommy dengan Hasto tak memiliki agenda khusus. Pertemuan tersebut hanya pertemuan antara dua teman yang sudah lama tak berjumpa.
"Itu pertemuan Mas Rommy dengan Mas Hasto itu kan, udah lama nggak ketemu. Itu pertemuan tiba-tiba. Nggak ada agenda khusus untuk membahas hal-hal lain," katanya.
Meskipun demikian, Mardiono mengaku pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain, termasuk PDIP. PPP saat ini adalah bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN untuk Pilpres 2024.
"Nah yang dimaksud membuka diri itu termasuk dengan PDIP itu kalau kemudian menyatu KIB dengan PDIP," katanya.
Sebelumnya Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy mengaku partainya telah diajak koalisi oleh PDIP dalam menghadapi Pilpres 2024.
Menurut Rommy, ajakan koalisi itu bahkan telah disampaikan PDIP sejak lama saat partainya masih dipimpin Suharso Monoarfa. Ajakan itu kembali disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat keduanya bertemu pada Rabu (1/3) lalu.
"Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso dan kemarin diulangi lagi waktu ketemu," kata Rommy kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/3).
(thr/kid)