Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan informasi mengenai temuan uang yang diduga milik PNS eselon III Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo di safe deposit box tidak sampai ke pimpinan lembaga antirasuah itu.
Hal itu menjawab pertanyaan awak media soal kabar temuan safe deposit box tersebut.
"Saya enggak tahu, informasi itu tidak sampai ke pimpinan," ujar Alex saat ditemui di Kementerian PAN/RB, Jakarta, Jumat (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Alex menyebut akan memeriksa informasi mengenai Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang disebut ikut mendampingi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengamankan safe deposit box Rafael.
"Waduh, nanti lah saya cek lagi," kata pria yang kini memasuki periode kedua sebagai Komisioner KPK tersebut.
Sementara itu, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan enggan berkomentar mengenai informasi itu. Ia mengaku baru mendengar hal tersebut.
"Tidak ada komentar. Baru dengar saya juga," jelas Pahala kala ditemui pada acara yang sama.
Tak hanya itu, Pahala mengatakan Nurul Ghufron selalu bersamanya kemarin. Pahala menyebut Nurul disebut hadir berada di Kementerian PPN/Bappenas dari pagi hingga jam makan siang.
Kemudian Nurul juga hadir dalam rapat pada sore hari.
Dihubungi secara terpisah, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membenarkan pihaknya telah mengamankan safe deposit box itu pada Kamis (9/3) kemarin.
"Ya (PPATK mengamankan deposit box yang diduga milik Rafael)," ujar Ivan saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Didampingi KPK dan Itjend (Kemenkeu). Staf (dari Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Itjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh)," sambung dia.
Ivan menjelaskan uang itu berbeda dari mutasi rekening Rp500 miliar yang disebut terkait Rafael Alun.
"Berbeda dari yang Rp500 miliar," imbuhnya.
(pop/kid)