Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan uang puluhan miliar rupiah diduga milik mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo di safe deposit box sebuah bank BUMN.
Dugaan sementara uang tersebut adalah hasil suap.
"Iya," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Jumat (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ivan mengatakan uang yang ditemukan PPATK itu mencapai puluhan miliar dengan mata uang asing.
"Ya [puluhan miliar]. Mata uang asing," ujarnya.
Selain itu, Ivan menyebut uang berjumlah puluhan miliar itu berbeda dengan mutasi rekening Rafael senilai Rp500 miliar yang sebelumnya telah diblokir PPATK.
"Enggak [termasuk mutasi rekening Rp 500 miliar), terpisah," ucapnya.
Ivan menyatakan PPATK akan memblokir uang diduga milik Rafael yang tersimpan di safe deposit box tersebut.
Lebih lanjut, PPATK menduga uang deposit PNS eselon III Ditjen Pajak tersebut merupakan hasil suap. Namun, laporan mengenai temuan itu belum diserahkan kepada aparat penegak hukum.
"Dugaan hasil suap. Masih dalam proses di PPATK," katanya.
PPATK sebelumnya menyatakan telah memblokir lebih dari 40 rekening terkait Rafael. Nilai mutasi rekening selama periode 2019-2023 mencapai Rp500 miliar.
Mutasi rekening memuat informasi pelbagai transaksi yang dilakukan oleh pemilik rekening, seperti kredit, debit dan saldo rekening yang ada pada tanggal tertentu.
Pemblokiran rekening ini diduga berkaitan dengan indikasi pencucian uang yang dilakukan Rafael. PPATK menemukan transaksi signifikan Rafael yang tidak sesuai profil dan menggunakan nomine.
Lebih lanjut, PPATK mendapat informasi dari masyarakat mengenai konsultan pajak terkait harta jumbo Rafael melarikan diri ke luar negeri. Diduga ada dua orang mantan pegawai Ditjen Pajak yang bekerja pada konsultan tersebut.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan informasi mengenai temuan uang yang diduga milik PNS eselon III Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo di safe deposit box tidak sampai ke pimpinan lembaga antirasuah itu.
"Saya enggak tahu, informasi itu tidak sampai ke pimpinan," ujar Alex menjawab pertanyaan awak media soal kabar temuan safe deposit box tersebut saat ditemui di Kementerian PAN/RB, Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, Alex menyebut akan memeriksa informasi mengenai Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang disebut ikut mendampingi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengamankan safe deposit box Rafael.
"Waduh, nanti lah saya cek lagi," kata pria yang kini memasuki periode kedua sebagai Komisioner KPK tersebut.
Sementara itu, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan enggan berkomentar mengenai informasi itu. Ia mengaku baru mendengar hal tersebut.
"Tidak ada komentar. Baru dengar saya juga," jelas Pahala kala ditemui pada acara yang sama.
(lna/pmg)