Kebakaran Depo Plumpang dan Kisah Sahlan Menanti Rp1,2 Juta

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Mar 2023 10:14 WIB
Sahlan hanya membawa badannya saja setelah rumah dan seluruh barangnyanya ludes dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Puing-puing rumah warga yang hangus terbakar dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, pekan lalu. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono(
Jakarta, CNN Indonesia --

Sahlan (69) melangkah lunglai sambil menenteng dua buah tas kain biru. Ia menjauhi kerumunan warga.

Di tangan kanan, jinjingan yang dibawanya berisi macam-macam sembako. Di tangan kiri, sejumlah pakaian kusut menumpuk.

Sore itu, sejumlah warga mondar-mandir di depan sebuah bangunan parkiran mobil yang disulap menjadi posko pengungsian bagi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah saya habis, bawa badan doang," kata Sahlan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/3).

Ia bercerita telah menetap di RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan sejak 30 tahun silam. Di RT ini, setidaknya ada 54 bangunan yang hangus akibat kebakaran Jumat (3/3) silam.

Puluhan tahun itu, ia mengontrak di satu rumah yang sama, tepat di depan tembok pembatas dengan depo.

"Dari ngontrak harga 15 ribu, waktu ini masih rawa-rawa, sampai sekarang ini terakhir 350 ribu," katanya.

Ia juga mengalami saat depo itu terbakar beberapa tahun silam. Namun bedanya, saat itu rumah yang ditempatinya tidak hangus terbakar.

Selain itu, ia juga sempat menyelamatkan barangnya saat kebakaran beberapa tahun silam.

"Dulu saya selamatin (barang) segerobak. Masukin ke gerobak, ya ini boro-boro, enggak sempat, asap. Saya udah kayak orang mabuk," katanya.

Kini, Sahlan mengaku telah mengontrak kembali tak jauh dari rumahnya yang hangus. Namun, ada yang mengganjal hatinya.

Dari informasi yang diterimanya, warga di RW 01 yang juga terdampak kebakaran akan mendapat uang kontrakan selama tiga bulan oleh pihak Pertamina.

"RW 01 sudah tapi di sini belum. Harapannya secepatnya, karena kebutuhan. Jangan setengah-setengah," katanya.

Selain itu, ia juga mengungkap sejumlah kebutuhan para korban kebakaran, di antaranya alat memasak.

"Paling dibutuhkan alat-alat, kompor, hp juga mah, hp saya ada dua kebakar," katanya.

Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Abdul Syakur mengaku telah mendapat informasi soal pemberian uang kontrakan selama tiga bulan.

Namun ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian uang tersebut.

"Informasi sudah kita terima, cuma secara detail kami belum terima seperti apa, karena belum detail penyampaiannya. Harus jelas mekanisme seperti apa," kata dia.

Uang Kontrakan Rp1,2 Juta

Satu kilometer dari tempat Sahlan, Ida Hastuti tengah duduk di pelataran gedung MIN 5 di RW 01 Rawa Badak Selatan. Sejumlah dokumen dibungkus map dibawa oleh ibu dua anak itu.

Ia tengah mengantri untuk pembukaan rekening Bank DKI lantaran penyaluran uang kontrakan dibayar melalui bank milik pemerintah daerah itu.

"Untuk tiga bulan, sebulan dapat Rp1,2 juta. Pukul rata, mau dia punya bangunan, mau dia ngontrak," kata Ida.

Ia mengaku telah tinggal puluhan tahun di RT 05 RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan. Rumah yang ditinggali itu merupakan milik pribadi, bukan mengontrak.

Selain bangunan yang hangus, Ida juga kehilangan dua sepeda motor akibat kebakaran tersebut.

"Daripada mikir motor nyawa kita melayang," katanya.

Saat kejadian, Ida sempat menyelamatkan sejumlah dokumen seperti Kartu Keluarga hingga akte.

Dokumen itu diselamatkan setelah dirinya kembali masuk ke dalam rumah. Kini, dokumen itu juga yang membantu dirinya untuk mengurus pembukaan rekening.

"Sudah sampai pintu, saya balik lagi mau ambil berkas. KK, akte, sebagian ada yang enggak, kayak buku tabungan, buku tabungan gitu kita beda tempat masalahnya, KJP anak hancur," katanya

Meski mendapat uang kontrakan selama tiga bulan, Ida tetap berharap rumahnya juga diganti oleh pihak Pertamina.

"Kondisinya hancur gak ada bersisa. Ini paling dahsyat ini," katanya.

Sementara itu, Ketua RW 01 Bambang Setiyono mengatakan di wilayahnya ada 156 Kepala Keluarga yang menjadi korban kebakaran. Korban berada di RT 05, RT 06, dan RT 07.

"Pihak Pertamina menyetujui untuk memberikan biaya kontrak selama tiga bulan," kata Bambang.

Ia menyampaikan besaran uang kontrakan yang diberikan senilai Rp1,2 juta setiap bulannya.

Bambang menjelaskan lokasi kontrakan diserahkan masing-masing kepada warga yang menjadi korban.

Di sisi lain, ia mengungkap belum ada pembicaraan antara warga dengan Pertamina terkait ganti rugi rumah warga yang hangus.

"Persoalan tanggung jawab Pertamina soal bangunan kita belum ada pembicaraan ke sana, makanya dikontrakan tiga bulan itu biar warga nyaman dulu, kemudian menata ke depan seperti apa, pertanggungjawaban Pertamina ke depan seperti apa," katanya.

(yoa/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER