Debu Vulkanik Mulai Sirna di Langit Magelang, Matahari Sudah Terlihat
Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran awan panas dan debu vulkanik hingga ke Magelang, Sabtu (11/3).
Menurut salah satu warga Kota Magelang bernama Lies (53) debu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Merapi beterbangan hingga ke kediamannya.
"Kemarin suasananya gelap sekali karena banyak debu di atas. Sekitar pukul 14.00 WIB debunya seperti kabut tebal sekali jadi kami pakai masker," ujar Lies kepada CNNIndonesia.com, Minggu (12/3).
Lies mengaku tidak keluar rumah hingga hari ini lantaran takut masih ada debu susulan. Meski demikian, warga Magelang sudah mulai membersihkan debu yang dihasilkan Gunung Merapi.
"Kita enggak ke mana-mana karena sudah berdebu. Sekarang lagi dibersihkan debunya," tuturnya.
Ia mengatakan masih ada sedikit debu yang beterbangan di atas langit Magelang. Akan tetapi, ia menduga debu itu bukan dari Gunung Merapi.
"Masih ada sedikit tapi debunya bukan dari arah Gunung Merapi, melainkan debu yang ada di atap rumah orang kena angin beterbangan," kata dia.
Dia mengatakan kondisi Magelang di pagi hari masih ditutupi debu. Akan tetapi, debu-debu tersebut kini sudah mulai hilang.
"Tadi pagi masih gelap, akan tetapi sekarang mataharinya sudah terlihat. Sudah aman," ucapnya.
Lies juga menceritakan kabar salah satu kerabatnya yang tinggal di Desa Muntilan, Jawa Tengah. Menurutnya, desa tersebut justru tidak terkena debu vulkanik dari Gunung Merapi.
"Muntilan justru enggak kena abu vulkanik, justru di sini yang kena. Tadi pagi masih tebal. Akan tetapi, sekarang sudah lebih bersih dari pada kemarin," ujar Lies.
Gunung Merapi sebelumnya dilaporkan mengeluarkan awan panas guguran sejauh maksimal 4 km ke barat daya, yaitu ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak pada Sabtu (11/3) mulai pukul 12.12 WIB.
Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat 41 kali awan panas guguran telah keluar dari Gunung Merapi.
Kemudian selama periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB awan panas guguran tercatat keluar dari gunung api aktif itu sebanyak enam kali.
Selama periode itu teramati awan panas guguran enam kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya.
(psr/gil)