Guru Mughni, Ulama Bersahaja yang Bergelimang Harta

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2023 10:13 WIB
Guru Mughni, sosok ulama yang sederhana meski memiliki banyak harta. Banyak berkontribusi untuk masyarakat baik berupa uang maupun ilmu pengetahuan.
Makam Guru Mughni yang terletak di Jalan Mega Kuningan Barat Nomor 1, RT 1/RW 2, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/ Lina Itafiana)

Guru Mughni merupakan sosok yang sederhana. Meski bergelimang harta, dia tak pernah memamerkan kekayaannya itu.

Guru Mughni justru kerap membantu orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi.

"Dia orang sederhana sekali. Kekayaannya banyak. Termasuk ulama yang mempunyai kekayaan materi tinggi. Tapi enggak mewah. Ringan tangan tapi pakaiannya biasa aja enggak berlagak," ucap Azim.

Mengutip buku Pribadi Rasulullah SAW Telaah Kitab Taudhih Al-Dala'il Fi Tarjamat Hadist al-Syama'il yang ditulis oleh Dr Ahmad Lutfi Fathullah MA disebutkan bahwa Guru Mughni merupakan figur kyai kaya dan cerdas.

Dalam mengurus harta kekayaannya, Guru Mughni menggunakan jasa dari seorang advokat bernama Muhammad Napis. Harta kekayaan yang dimiliki itu dengan ikhlas dan rela telah banyak digunakan untuk membantu penyiaran agama Islam dan membantu warga di wilayah Kuningan yang memerlukan modal untuk berdagang atau mengembangkan usaha.

Hidup Guru Mughni lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada dirinya sendiri. Apalagi dalam perjuangan membela Tanah Air.

Kala itu, Guru Mughni mengizinkan kediamannya yang terletak di Jalan Mas Mansyur 38 Tanah Abang, Jakarta Pusat digunakan sebagai tempat pertemuan tokoh-tokoh perkumpulan Yong Islamiten Bond oleh Kyai Haji Agus Salim. Hal itu menimbulkan rasa hormat dari masyarakat terhadap Guru Mughni.

Guru Mughni juga dikenal sebagai salah satu ulama yang mempunyai kesadaran tinggi untuk meningkatkan kecerdasan kaum Muslimin. Meski ruang lingkup pergerakannya terbatas hanya di wilayah yang kini disebut Jakarta Selatan, khususnya Kuningan. Namun dalam hal ini, banyak mata pelajaran yang diberikan, seperti fikih, tauhid, tafsir, dan lain-lain.

Selain itu, Guru Mughni pun membiayai seluruh proses pengajaran dan pendidikan yang diasuhnya. Ia tak mengharapkan keuntungan dari lembaga pendidikan tersebut.

Guru Mughni kemudian wafat pada 5 Jumadil Awal 1354 H/1935 M. Ia dimakamkan berdampingan dengan ayahnya.

"Ada karomah tapi pesan-pesannya itu jangan disebarkan nanti kelebihan. Kayak di Jawa-Jawa itu kan dikultuskan, umpamanya," pungkas Azim.

Sejarawan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Humaidi mengatakan Guru Mughni merupakan ulama asal Betawi yang menyebarkan agama Islam di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Ia juga keturunan dari Pangeran Arya Kuningan.

Salah satu warisannya yang mahsyur adalah Masjid Baitul Mughni yang terletak di tepian Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Menurutnya, Guru Mughni merupakan sosok ulama yang begitu luar biasa. Guru Mughni berbeda dengan ulama kebanyakan yang mencari popularitas dan uang.

Guru Mughni yang bekerja sebagai seorang saudagar memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar. Bahkan, dia menolak tawaran Belanda ketika hendak dijadikan sebagai kepala penghulu.

"Orang kan pengen punya jabatan ya, Guru Mughni enggak mau. 'Ngapain jadi antek-antek Belanda' itu Guru Mughni sangat nasionalis. 'Gue udah kaya ngapain lagi kerja sama sama Belanda'," ucap Humaidi menirukan suara Guru Mughni.

Tak hanya itu, Guru Mughni juga nekat mendirikan Masjid Baitul Mughni meski sebelumnya tak diizinkan oleh Belanda.

Humaidi menyebut Guru Mughni memiliki kemampun yang luar biasa dalam hal tertentu, seperti dalam bidang administratif.

"Guru Mughni ini memang berbeda dengan yang lain, dia dari golongan saudagar juga yang kaya, memang kaya. Bahkan untuk mengurus perdagangannya dia sampai menyewa pengacara. Dia tau legitas itu penting," kata Humaidi saat ditemui CNNIndonesia.com, Senin (21/3).

Sebagai seorang ulama, kata dia, Guru Mughni adalah paket yang sangat lengkap. Guru Mughni banyak berkontribusi untuk masyarakat baik berupa uang maupun ilmu pengetahuan.

"Dia seorang alim, banyak mengajarkan agama dan dia orang kaya. Artinya sebagai seorang paket ulama, dia paket yang komplit. Bukan paket yang diberikan uang, justru paket yang banyak memberikan kontribusi dan uang kepada masyarakat," ujarnya.

Humaidi mengatakan makam Guru Mughni yang dikeramatkan berbeda dengan makam-makam keramat lainnya. Sebab, tujuan makam tersebut dikeramatkan yakni sebagai bentuk terima kasih masyarakat kepada Guru Mughni yang telah banyak berjasa.

"Dikeramatkan sebagai bentuk terima kasih dengan membacakan Al Fatihah, tahlil, tawasul di makamnya Guri Mughni dalam rangka mendoakan karena jasanya banyak dan besar untuk orang Jakarta," katanya.

Fenomena ziarah makam merupakan tradisi turun-temurun yang sudah berakar kuat di kalangan umat Islam Nusantara sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang khususnya para wali atau penyebar agama Islam di tanah nusantara.

(isn/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER