BEM UI Unggah Meme Puan, Faldo Sebut Mirip Kelompok Anti-Pemerintah

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2023 09:42 WIB
Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menyebut BEM UI seperti LSM yang didanai asing dan kelompok anti-pemerintah. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menyebut Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didanai asing dan kelompok anti-pemerintah.

Pernyataan itu merespons kritik BEM UI terhadap pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang. BEM UI mengunggah meme Ketua DPR Puan Maharani dalam kritik tersebut.

"Narasinya mirip kayak LSM yang didanai asing, juga kelompok anti-pemerintah yang dari awal asal bukan Jokowi, biar laku dagangannya di 2024 nanti," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Kamis (23/3).

Mantan Ketua BEM UI itu meyakini mahasiswa UI sebenarnya pintar. Namun, ia menilai BEM UI saat ini sering naif.

Faldo melihat banyak kepentingan memanfaatkan perjuangan BEM UI. Oleh karena itu, ia menilai lembaga mahasiswa tersebut seperti LSM.

Lebih lanjut, Faldo menjelaskan pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang telah dilakukan sesuai prosedur. Ia mempertanyakan alasan BEM UI baru ramai sekarang.

"Kalau Anda yang tidak pernah ikut, maka partisipasinya jadi tidak bermakna? Kalau memang peduli, ya datang dari kemarin-kemarin. Tapi kalau cuma teriak begini ya silakan aja, apalagi kalau cuma itu kemampuan terbaik Anda," ujarnya.

Sebelumnya, BEM UI mengunggah meme dalam rangkaian kritik terhadap pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang. Meme itu berupa animasi yang menggambarkan gedung DPR-MPR.

Gedung tersebut retak dan tikus-tikus bermunculan. Di ujung video, ada tikus berwajah Ketua DPR Puan Maharani. BEM UI menyertakan keterangan "DEWAN PERAMPOK RAKYAT".

"Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri," tambahnya.

Perppu Cipta Kerja disahkan menjadi undang-undang oleh DPR kurang dari dua bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu.



(dhf/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK