Dilema Adab Tuan Rumah dan Pesan Penting Bung Karno soal Israel

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mar 2023 10:49 WIB
Sukarno menjadikan olahraga sebagai alat perjuangan melawan penjajahan, termasuk menyangkut penjajahan Israel terhadap Palestina.
Presiden RI pertama Sukarno gigih menyuarakan kemerdekaan Palestina itu merupakan hak setiap bangsa. AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pihak termasuk kepala daerah menolak kehadiran tim nasional (timnas) Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Alasannya, mereka menganggap Indonesia tidak seharusnya menerima timnas Israel untuk menegaskan dukungan terhadap Palestina.

Duta besar Palestina di Indonesia sebenarnya tak mempermasalahkan kehadiran timnas Israel. Menurutnya, olahraga tak seharusnya dikaitkan dengan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, para pihak di Indonesia tetap meributkan kehadiran timnas Israel. Buntut kisruh ini, FIFA mendadak membatalkan drawing grup U-20 di Bali, membuat nasib Indonesia sebagai tuan rumah dipertanyakan.

Dua alasan utama yang diutarakan sebagian besar pihak kontra kehadiran timnas Israel yaitu pembukaan UUD 1945 dan pesan Bung Karno.

Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga Muhadjir Effendy menyatakan syarat yang sempat diajukan Indonesia terkait keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 kelihatannya tak disepakati FIFA.

"Dalam konstitusi kita di preambule alinea pertama: 'Bahwa sesungguhnya kemerdekaan hak segala bangsa...'. Itu yang menjadi faktor yang kita pegang. Karena itu, ketika ada negara yang timnya kita indikasikan kategori itu, harus ada syarat khusus dan itu yang kita ajukan ke FIFA. Kelihatannya tidak ada titik temu," ujar Muhadjir.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) Sudarnoto juga mengutip pembukaan UUD 1945 ketika mengutarakan penolakannya terhadap kehadiran timnas Israel.

Menurut dia, tidak mungkin bagi Indonesia untuk menerima timnas Israel bermain di tengah situasi Palestina yang sedang memprihatinkan akibat serangan-serangan Israel.

"Alasan utamanya adalah konstitusi, yaitu pembukaan UUD 1945 yang menegaskan soal penjajahan itu harus dienyahkan," ujar Sudarnoto.

Alinea pertama pembukaan UUD 1945 berbunyi: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Pakar hukum tata negara Feri Amsari menilai makna dari pembukaan UUD 1945 di atas adalah mengutuk penjajahan, tetapi tidak serta merta berlaku tidak adil terhadap timnas Israel.

Sebagai negara yang beradab, menurut Feri, Indonesia sudah seharusnya menghormati hak-hak setiap orang atau bangsa. Ia pun menekankan untuk tidak mencampuradukkan sepak bola dengan politik.

"Pembukaan [UUD 1945] itu mengutuk penjajahan tapi tidak berarti kemudian menjadi tuan rumah yang tidak baik. Sekali lagi saya kutip ayat itu [Al Maidah Ayat 8] agar berlaku adil terhadap kaum yang kita benci sekali pun," ujar Feri saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).

Feri menyatakan kehadiran timnas Israel tidak serta merta dapat disimpulkan sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap kejahatan yang dilakukan Israel kepada bangsa Palestina.

"Tentu sebagai bangsa yang beradab kita wajib mengutuk jenis invasi yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina. Tetapi kemudian mengaitkannya dengan sepak bola membuat pertandingan ini terkesan kekanak-kanakan sehingga harus melarang tim sepak bola Israel," tutur dia.

"Sebagai tuan rumah yang baik, siapa pun yang datang ke rumah kita mestinya disambut dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Pesan Bung Karno

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama kemerdekaan Palestina belum terwujud.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud merespons polemik yang muncul berkaitan dengan kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia.

Mahfud menegaskan sikap tersebut merupakan semangat yang juga dipesankan presiden pertama RI Sukarno.

"Ya kita jalani proses-proses ini untuk dicari jalan keluar. Pokoknya prinsipnya Indonesia itu tidak punya hubungan diplomatik [dengan] Israel dan tidak akan pernah melakukan hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka, itu adalah pernyataan Bung Karno di PBB, di KAA," kata Mahfud.

Alasan yang sama diutarakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar, penolakan timnas Israel sebagai wujud komitmen bersama mendukung kemerdekaan Palestina sesuai amanat presiden pertama RI Sukarno.

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi, ya kita ikut amanat beliau," ucap Ganjar.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Sepak Bola Jadi Alat Perjuangan Sukarno

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER