Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menyatakan partainya menolak kehadiran Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20.
Yandri pun mendukung sikap Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang juga menolak Timnas Israel untuk bertanding di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia setuju dengan keputusan rekan separtainya tersebut sebagai bentuk menjalankan amanah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Kita setuju tolak Timnas Israel karena amanat dari UUD 1945 terutama di pembukaan," ujar Yandri kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).
Selain itu, ia juga mengatakan Indonesia bisa menolak kedatangan Israel karena tak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebut.
"Setuju karena enggak ada hubungan diplomatik," tuturnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20. Penolakan itu disampaikan melalui surat resmi yang dilayangkan kepada Menpora dan Presiden FIFA pada 24 Maret lalu.
Dalam salinan surat nomor 100/106/B.I yang diterima CNNIndonesia.com dari Kepala Diskominfo Bengkulu Gitagama Raniputera, terdapat tiga poin utama alasan Kota Bengkulu menolak timnas sepak bola Israel merumput di Indonesia.
Pada poin pertama, Helmi menyebut amanat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi, 'bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan'.
"Bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia, dan tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel," tulis Helmi melalui poin kedua surat tersebut.
Sementara pada poin ketiga, Helmi menekankan bahwa Kota Bengkulu sebagai tanah kelahiran Sang Saka Merah Putih meminta agar pemerintah pusat bertindak sebagaimana FIFA tidak mengikutsertakan Rusia pada ajang Piala Dunia 2022 di Qatar beberapa waktu lalu.
"Sebagai upaya untuk menjalankan amanah yang tertuang pada pembukaan UUD 1945 serta memegang teguh amanat Presiden RI pertama Ir Sukarno yang sangat berkomitmen terhadap kemerdekaan Palestina dan menghormati komitmen negara-negara di dunia terhadap kemerdekaan Palestina," ujarnya.
Tidak hanya Wali Kota Bengkulu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali Wayan Koster, dan sejumlah partai politik, hingga omas Islam menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.
FIFA pun telah membatalkan acara drawing atau undian Piala Dunia U-20 yang semula bakal digelar pada 31 Maret di Bali. Buntut pembatalan itu, Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah.
FIFA disebut bahkan telah menunjuk Peru sebagai tuan rumah baru pengganti Indonesia. Terkini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir harus terbang ke Zurich untuk melobi FIFA soal pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
(pmg)