Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul pesimistis dengan peluang koalisi besar di Pilpres 2024.
Bambang menganggap bahwa wacana koalisi besar hanya keinginan segelintir para politikus. Dia mempertanyakan apakah keinginan itu sebanding dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antara keinginan dan keberdayaan kemampuan dua hal yang berbeda. Saya ingin koalisi besar, mampu enggak melaksanakan, jadi ingin dan mampu dua hal yang berbeda ya tho," ucap Bambang di kompleks parlemen, Selasa (28/3).
Menurutnya, keinginan membentuk koalisi besar hanya subjektif para politikus. Dan setiap politikus menurutnya memiliki keinginan subjektif yang berbeda.
"Keinginan Pak Prabowo keinginan Ibu Ketua Umum atau siapapun itu akan mengukur keinginan dan kemampuan," katanya.
Bambang tak ingin berspekulasi lebih jauh soal efektivitas koalisi besar untuk menang di Pilpres. Menurut dia, hal itu tetap membutuhkan analisis dan kajian matang, bukan hanya berdasarkan pada survei.
Namun begitu, Ketua Komisi III DPR itu menyebut bahwa semuanya memungkinkan dalam politik.
"Itu kan, kata kawan saya, seorang politisi, itu hanya tidak bisa menghidupkan orang mati, yang lain bisa dibuat katanya," kata Pacul.
Isu koalisi besar disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri buka puasa bersama di kantor DPP NasDem, Sabtu (25/3). Dia mengaku membuka peluang membentuk koalisi besar untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi tunggu tanggal mainnya," kata Airlangga usai hadir di acara itu.