Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menyebut sejumlah elemen akan melakukan konsolidasi penolakan untuk asi tolak Perppu Ciptaker yang telah disahkan Rapat Paripurna DPR jadi Undang-undang.
Dia mengatakan konsolidasi banyak elemen jelang aksi itu akan digelar pada 29 Maret mendatang.
"Konsolidasi tanggal 29 Maret nanti kita laksanakan di Trisakti. Sudah banyak elemen yang bersiap untuk hadir dan akan membahas gerakan penolakan Perppu Cipta Kerja dengan lebih masif," kata Melki ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Selasa (28/3) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun belum bisa memastikan jumlah kehadiran peserta konsolidasi mendatang, Melki menegaskan konsolidasi tersebut terbuka untuk masyarakat terdampak Perppu Ciptaker
"Masih dalam tahap pendataan, yang jelas undangannya masih terbuka untuk semua kalangan, mahasiswa, buruh, pelajar, dan elemen masyarakat manapun yang terdampak Perppu Cipta Kerja," ujar Melki.
Melki juga menjelaskan tidak ada alasan tertentu di balik terpilihnya Universitas Trisakti sebagai tempat dilaksanakannya konsolidasi.
"Tidak ada alasan khusus selain teman-teman Trisakti siap untuk menjadi tuan rumah dan tak dipermasalahkan oleh banyak elemen lainnya," kata Melki.
Sementara itu di Sulawesi Selatan, massa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar berunjuk rasa menolak UU Ciptaker. Mereka pun menyatakan akan menolak kedatangan Jokowi ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, termasuk di Makassar yang dijadwlkan Rabu (29/3).
Massa aksi memblokade Jalan Sultan Alauddin Makassar dengan membakar ban bekas dan menyandera sebuah mobil kontainer untuk dijadikan sebagai mimbar menyampaikan aspirasinya.
"Mahasiswa Unismuh Makassar menolak kedatangan Presiden Jokowi ke Sulawesi Selatan," kata koordinator lapangan aksi, Zul Jalali, Selasa.
"Kami tetap menolak Perppu Cipta Kerja yang baru disahkan oleh DPR," ujarnya.
Aksi unjuk rasa yang digelar menjelang buka puasa tersebut sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan pengguna jalan, lantaran memblokade ruas jalan antar provinsi itu hingga terjadi kemacetan yang panjang.
Akan tetapi, insiden itu tidak berlangsung lama karena sejumlah petugas kepolisian yang berjaga langsung melerai ketegangan tersebut.
Menjelang buka puasa, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan situasi kondusif.