Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira tak setuju dengan pendapat yang menyebut bahwa olahraga tak berkaitan erat dengan politik.
Pernyataan itu disampaikan Andreas dalam rapat Komisi X dengan pemerintah yang diwakili Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Muhadjir Effendy.
Dia sependapat dengan Muhadjir bahwa ancaman Indonesia gagal menjadi tuan rumah piala dunia bukan hal luar biasa. Namun, polemik soal itu berpotensi meluas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang berkembang di kita, seolah-olah olahraga itu tidak ada kaitannya dengan politik gitu. Menurut saya tidak benar, saya beda pendapat dengan kebanyakan orang yang mengatakan seperti itu," kata Andreas dalam rapat.
Dia tak menampik olahraga tidak bisa dicampuradukkan dengan politik. Namun, kata Andreas, proses pelaksanaan satu kegiatan olahraga tak bisa dilepaskan dari proses politik di belakangnya.
Pernyataan Andreas berbeda dengan Presiden Joko Widodo dalam jumpa pers beberapa jam sebelumnya. Soal polemik keikutsertaan Israel, Jokowi meminta agar tak mencampuradukkan olahraga dengan politik.
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus dipenuhi anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik," tegas Jokowi.
Sementara, Andreas menambahkan bahwa sistem olahraga punya hubungan erat dengan keamanan, ekonomi, sosial yang semua itu harus diantisipasi. Dia juga mengkritik pemerintah karena tidak mengantisipasi keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Nah, ini situasi yang terjadi yang menurut saya karena apa, pembiaran kita melepas ini berjalan, kita berharap ini bahwa ada jalan keluar sendiri," katanya.
Andreas menilai polemik soal penolakan Israel di Piala Dunia harus menjadi pelajaran buat pemerintah. Sebab, Indonesia masih ingin berpartisipasi dalam ajang olahraga dunia, bukan hanya piala dunia, namun juga olimpiade.
Dia juga mengingatkan pemerintah agar menghargai keinginan masyarakat yang memiliki antusiasme terhadap sepakbola.
"Bagaimana pun menghargai keinginan masyarakat untuk ya untuk menikmati event olahraga yang mereka gemari, saya kira ini tugas kita bersama," ucap Andreas.
Sementara itu, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno yakin Jokowi akan memberi solusi terbaik terkait perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Kami yakin masih ada solusi yang terbaik. Negosiasi masih berlangsung dengan serius," ujar Hendrawan kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).
Ia mengingatkan soal aspek kemanusiaan yang tidak boleh dilupakan di tengah hingar bingar sepakbola. Aspek tersebut ada dalam pembukaan UUD 1945. Ia juga mengimbau semua pihak untuk menyegarkan ingatan kolektif tentang sejarah tanah air yang dibantu Palestina dalam kemerdekaannya.
Politikus PAN Pangeran Khaerul Saleh mengatakan timnas Israel layak ditolak untuk bertanding di Bali.
"Tim Israel layak ditolak dengan alasan historis. Penolakan terhadap negara Israel telah lama diperjuangkan oleh Presiden RI Pertama Ir Sukarno," ujar Pangeran kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/3).
Ia mengatakan Sukarno sudah berjuang untuk memperjuangkan Palestina terhadap Israel dalam berbagai forum internasional.
Selain itu, ia juga mengingatkan soal amanat konstitusi pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang menyatakan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Dalam perspektif diplomatik, Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Pemerintah Israel," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan Piala Dunia U-20 tak akan mengganggu konsistensi Indonesia dalam bersikap terkait Palestina-Israel.
"Ini prinsip negara kita, Indonesia yang selalu konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina. Dan mendukung penyelesaian two state solution, negara Israel dan negara Palestina merdeka. Ini sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apapun," kata Jokowi dalam pernyataannya yang disampaikan secara daring via akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3) malam.
Menghadapi polemik penolakan di dalam negeri Indonesia soal keikutsertaan timnas Israel sebagai salah satu peserta putaran final Piala Dunia U-20 di Indonesia, Jokowi mengatakan dirinya sepakat dengan Duta Besar Palestina untuk RI yakni tidak mencampuradukkan olahraga dengan politik.
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus dipenuhi anggotanya. Jadi, jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik," tegasnya.