Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menuding ada motif tersembunyi terkait buka-bukaan transaksi keuangan janggal senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan.
Benny berspekulasi informasi yang disampaikan Mahfud kepada publik sengaja untuk menyingkirkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Hal itu Benny sampaikan dalam Rapat Dengan Pendapat Umum (RDPU) di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
"Tentang ini [spekulasi] macam-macam juga, pak. Yang tadi saya katakan, jangan-jangan memang ada motif politik ingin menyingkirkan Sri Mulyani," kata Benny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benny berpendapat demikian lantaran Sri Mulyani beberapa lalu menurutnya sempat menolak rencana membeli minyak Rusia. Kondisi itu menurut Benny membuat sejumlah pihak tak senang termasuk para 'pembantu' presiden.
Benny mengatakan pihak-pihak yang tak senang itu kemungkinan besar juga para oligarki. Sehingga Waketum Demokrat itu menilai sengaja membuat kebingungan publik terutama anggota DPR lantaran perbedaan informasi yang mereka terima dari sisi Mahfud dan Sri Mulyani saat di Komisi XI.
"Yang disentuh bapak tahu, oligarki. Jangan-jangan emang kelompok ini tidak suka Sri Mulyani lagi menjadi Menkeu menjelang 2024. Maka sekali lagi mohon kami dijelaskan betul pak," ujarnya.
Dalam rapat itu, Mahfud mengatakan dirinya mengagumi Sri Mulyani dalam kinerja pemberantasan korupsi. Dia menuturkan Sri Mulyani memiliki komitmen untuk memperbaiki persoalan yang ada di tubuh kementerian tersebut.
(khr/asa)