Trimedya: Pak Mahfud Menari di Atas Panggung Supaya Ada yang Melamar?

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2023 20:01 WIB
Anggota Komisi III DPR mempertanyakan motif Mahfud MD saat membuka dugaan keuangan janggal di Kementerian Keuangan. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan mempertanyakan alasan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD baru berniat buka-bukaan terkait transaksi keuangan janggal senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan pada tahun ketiga saat menjadi menteri.

Trimedya juga mempertanyakan mengapa Ketua Komite Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu tak vokal pada saat momen revisi UU KPK 2019 lalu yang kemudian dianggap nadi dari pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Sehingga tidak salah juga Pak Mahfud, orang menyampaikan 'ada apa dengan Pak Mahfud?'. Ini berangkat dari kesadaran atau Pak Mahfud menari di atas panggung supaya ada yang melamar?," kata Trimedya dalam RDPU Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).

Namun demikian, Trimedya menganggap sah-sah saja apabila Mahfud mempunyai motif tersendiri. Sebab menurutnya mengalir tiga jenis 'darah' dalam tubuh Mahfud, yakni akademisi, aktivis, serta politisi.

Trimedya pun mengapresiasi langkah Mahfud yang menurutnya kembali meramaikan kondisi bangsa saat ini. Menurutnya sosok Mahfud mengingatkannya pada Wamenkumham era Presiden SBY, Denny Indrayana.

"Saya kira Presiden Jokowi beruntung punya Menkopolhukam seperti Pak Mahfud ini, ada yang bikin ramai republik ini," ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan ada dugaan pencucian uang sebesar Rp189 triliun yang ditutupi oleh anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dugaan penjualan emas batangan impor.

Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI terkait transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan pada Rabu (29/3).

"Keterangan bu Sri Mulyani tadi saya ingin jelaskan fakta. Nanti datanya ambil di sini. Ada kekeliruan pemahaman Sri Mulyani karena ditutupnya akses yang sebenarnya dari bawah," kata Mahfud.

(khr/asa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK