Ketua DPP PDIP Said Abdullah menepis anggapan NasDem bahwa PDIP bakal ditingal parpol-parpol lain jika 'koalisi besar' Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) benar-benar terwujud.
Ia pun mengklaim sebetulnya PDIP diundang dalam silaturahmi yang digelar PAN, Golkar, PPP, Gerindra, dan PKB dengan Presiden Joko Widodo pada Minggu (2/4).
"Tidak ada yang meninggalkan PDIP, karena faktanya PDIP diundang kok," kata Said di kompleks parlemen, Senin (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Said, perwakilan PDIP tidak hadir karena masalah teknis. Sebab, pada waktu yang sama, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tengah berada di luar negeri.
Ditanya soal peluang gabung 'koalisi besar', Said menegaskan PDIP sejak awal memutuskan akan berkoalisi di Pilpres 2024. Dia pun berpendapat koalisi besar merupakan wacana yang baik.
"Baik dengan Golkar, baik dengan PPP, PAN, Gerindra, dan PKB, semua partai," kata dia.
Diberitakan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar hadir dalam acara silaturahmi dengan Jokowi pada Minggu lalu.
Usai pertemuan, Prabowo menyatakan ada kecocokan di antara para ketua umum partai dan ada kesepakatan soal koalisi besar.
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menilai jika benar koalisi itu terbentuk, maka mereka akan meninggalkan PDIP. Ali yakin PDIP akan ditinggal karena Megawati tak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Kalau memang betul hari ini terbentuk koalisi besar 5 partai ini bergabung kan berarti meninggalkan PDIP walaupun memang kita tahu PDIP memenuhi syarat untuk maju sendiri," kata Ali.
(thr/tsa)