Politikus PDIP Adian Napitupulu menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak dijebak untuk melontarkan pernyataan penolakan Timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 2023.
Ia menegaskan bahwa Ganjar dan Gubernur Bali I Wayan Koster memiliki pengalaman mumpuni dalam berpolitik. Sederet jabatan pernah diduduki keduanya, mulai dari anggota DPR hingga kepala daerah. Oleh karena itu, kata dia, kepiawaian Ganjar dan Koster dalam berpolitik tak perlu diragukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat rekam jejak keduanya di dunia politik, Adian yakin Ganjar dan Koster menyampaikan penolakan Timnas Israel itu secara sadar.
"Kepiawaian politiknya, ketangguhan dirinya tidak perlu kita ragukan. Dia bisa lolos sedemikian banyak dari banyak jebakan politik lainnya dan saya pikir dia tidak dijebak. Dia dengan sadar. Makanya sampai sekarang dia tidak membantah itu. Sekali pun dia tidak membantah, dia cuma bilang nanti akan terbuka kebenarannya," kata Adian dalam acara political show CNN Indonesia TV, Senin (3/4) malam.
Ia pun meminta masyarakat menilai hal tersebut dengan logika. Adian bercerita setiap malam ia kerap membayangkan nasib Ganjar dan Koster yang disebut-sebut sebagai pemicu batalnya gelaran sepakbola dunia itu.
Adian menyebut FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia dengan anggota sekitar 216 negara seakan-akan takut dengan pernyataan Ganjar dan Koster. Padahal pernyataan keduanya tak berisikan ancaman terhadap Timnas Israel.
"Ganjar dan Koster berdua seolah-olah itu membuat 216 negara ini mundur. Ini logikanya di mana. Seolah-olah 216 negara ini gemetar lihat Ganjar sama Koster. Walaupun omongan mereka 'Israel jangan datang ya'. Enggak ada ancaman apapun gitu lho. Kok tiba-tiba begini," ujarnya.
Menurutnya, pernyataan yang menyebut Ganjar dan Koster sebagai pemicu batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak logis.
Adian pun curiga ada kelompok yang dengan sengaja memanfaatkan pernyataan penolakan Timnas Israel yang dilontarkan Ganjar. Namun, ia tak mengungkap kelompok yang dimaksud.
"Menurut saya tidak logis. Ini mempermalukan FIFA sendiri. Apa iya sedahsyat itu Ganjar atau dia dikambinghitamkan oleh sebuah gerakan lain yang mungkin mau mencuri momentum politik," ucap Adian.
Lebih jauh Adian menjelaskan pernyataan Ganjar dan Koster hanya sebatas menolak kedatangan Timnas Israel ke Jateng dan Bali, bukan ke Indonesia. Bahkan, kata dia, tutur bahasa yang digunakan dalam pernyataan itu berbobot.
"Saya baca betul pernyataan Koster dan Ganjar enggak ada sesuatu yang istimewa. Dia cuma bilang 'Tim Israel janganlah datang ke Bali' Bali lho bukan ke Indonesia. Ganjar juga bilang standar seperti itu. Enggak ada ancaman, enggak ada intimidasi. Sangat intelektual bahasanya, sangat tertata, bobotnya memang seorang gubernur," ujarnya.
Sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencabutan status tuan rumah Indonesia dilakukan FIFA setelah bertemu dengan Ketua PSSI Erick Thohir.
Keputusan FIFA tersebut ditengarai karena penolakan sejumlah pihak terhadap keikutsertaan Timnas Israel. Gubernur Ganjar dan Koster jadi salah satu yang paling vokal menolak kehadiran Israel.
Mereka bersikukuh kehadiran Israel tak sesuai konstitusi RI karena konflik negara tersebut dengan Palestina.