SELUSUR POLITIK

Operasi Senyap Anies di Kandang Banteng dan Nahdliyin

Ramadhan Rizky | CNN Indonesia
Jumat, 07 Apr 2023 10:37 WIB
Anies Baswedan tengah menjalankan misi meningkatkan popularitas di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dua provinsi dengan jumlah pemilih yang sangat besar.
Foto: Diolah dari Dok. CNNIndonesia

Sejumlah elemen relawan mengaku telah bergerak memperkenalkan Anies di Jatim dan Jateng. Ketua Konferedasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim tak menampik pihaknya telah bergerak di 11 provinsi usai Anies dideklarasikan sebagai bakal capres.

Ia mengaku Jatim dan Jateng masuk menjadi provinsi prioritas untuk digarap lantaran memiliki jumlah pemilih terbanyak.

"Jatim dan Jateng prioritas. Dan alhamdulillah relawan kita di dua provinsi itu sudah sangat baik," kata Ramli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramli mengatakan relawan fokus pada pendekatan personal dari orang ke orang atau 'door to door' untuk memperkenalkan Anies. Dari situ, kemudian dibentuk lagi simpul-simpul relawan berjenjang hingga ke pelosok.

"Sehingga mereka jangkau bisa pelosok desa," kata dia.

Khusus di Jatim dan Jateng, Ramli mengatakan relawan banyak yang terjun ke lapangan. Upayanya dengan mendekati pimpinan pesantren dan tokoh agama. Pasalnya, dua kawasan itu masih basis warga NU.

"Di Jatim lebih ke pesantren. Jateng juga ada tapi tak seperti di Jatim. Mereka masuk ke pesantren-pesantren, mendekati santri, kiai, pimpinan pesantren dan lainnya," kata dia.

Ketika turun lapangan, Ramli mengatakan relawan memperkenalkan sosok dan rekam jejak Anies. Relawan juga mempromosikan pelbagai program Anies kepada warga.

Ramli mengatakan relawan kerap hadir ketika Anies berkunjung ke daerah untuk meramaikan. Dengan cara itu, ia percaya dukungan bagi Anies perlahan mengalami kenaikan.

"Kalau bukan pak Ganjar lawannya, belum tentu kami kalah [di Jateng]. Jadi pemilihan wakil [Anies] menurut kami sangat strategis dan menentukan prosesnya," kata dia.

Insert-Provinsi-dengan-Pemilih-Terbanyak-2019Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
Insert-Provinsi-dengan-Pemilih-Terbanyak-2019

Relawan Nahdliyin

Sejumlah kader dan aktivis Nahdlatul Ulama atau NU yang tergabung dalam Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara atau PeranNU for Anies Presiden juga bergerilya memperkenalkan Anies Baswedan kepada warga Nahdliyin di Jateng dan Jatim.

Ketua PeranNU sekaligus mantan Ketua PBNU Andi Jamaro Dulung mengatakan pihaknya telah memiliki daftar tokoh kunci atau key person NU agar bisa bertemu dengan Anies di Jatim dan Jateng.

Ia menyinggung putra almarhum KH Maimoen Zubair, Ahmad Wafi Maimun atau Gus Wafi mendukung Anies sebagai capres. Belakangan, Gus Wafi sempat mengumpulkan puluhan kiai Jawa Tengah dan Jawa Timur menggelar Halaqah Kebangsaan di pondok pesantrennya di Sragen Jawa Tengah 25 Februari lalu.

Halaqah itu kemudian melahirkan Risalah Sragen yang berisi lima poin dukungan untuk Anies.

"Bisa kita lihat putranya kiai Maimoen. Kemudian mantan Bupati Rembang, kalau kita ke Jatim banyak tokoh-tokoh, banyak sahabat saya ketika saya jadi ketua PBNU bagus lah. Ketika ada tawaran dari saya, terbuka untuk di respons," kata Andi.

Andi memiliki rencana untuk menggelar 'roadshow' keliling Pulau Jawa untuk mengenalkan Anies ke tokoh-tokoh NU usai Lebaran. Kegiatan itu nantinya akan menyambangi tokoh-tokoh NU di tiap titiknya untuk mensosialisasikan Anies.

Ia berencana akan mendekati para ulama dan menjabarkan pelbagai prestasi dan kiprah Anies selama memimpin Jakarta, terutama kontribusinya bagi NU.

"Dan ya warga NU ini kan patronase nya ulama. Dan ulama itu akan kita dekati, 'ini loh sosoknya Anies'. Dan kita orang Jakarta yang tahu persis bagaimana mas Anies kepada NU luar biasa," kata dia.

Merespons pergerakan Anies, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi menegaskan pihaknya telah menyatakan sikap tak mendukung capres manapun di Pilpres 2024.

"NU tidak boleh terlibat dukung mendukung partai atau capres manapun. NU konsisten dalam khitah pendiriannya sebagai ormas keagamaan saja," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/4).

Meski demikian, Gus Fahrur menilai semua kandidat capres mempunyai kesempatan, peluang dan hak yang sama untuk mencari dukungan di basis massa NU, salah satunya di Jatim.

Ia juga tak melarang warga NU membentuk organisasi relawan pendukung capres. Namun Gus Fahrur mengingatkan warga NU yang membentuk relawan capres bertindak secara pribadi dan tak boleh membawa-bawa nama NU.

"Asalkan atas nama pribadi dan tidak membawa atribut organisasi NU, tidak dilakukan di kantor NU atau fasilitas resmi milik organisasi NU," kata dia.

(bmw/bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER