Survei LSI: Elektabilitas PDIP Masih Unggul, Meski Anjlok

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2023 04:18 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

PDIP memiliki elektabilitas yang cukup unggul daripada partai lainnya yang juga akan berlaga dalam Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sepanjang 31 Maret hingga 4 April 2023.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan sejumlah partai dalam hasil survei tersebut menunjukkan angka yang mengalami penurunan. Penurunan ini tak hanya dialami PDIP, partai lain pun mengalami hasil yang sama.

"Dibanding temuan pada Februari lalu, PDIP, Golkar, dan PKB ada indikasi mengalami penurunan meski tidak besar," Kata Djayadi, saat memaparkan hasil survei tersebut, Minggu (9/4).

Di sisi lain, PKS cenderung menguat. Meski memang dia tetap tidak bisa mengungguli PDIP dan partai lain yang berada di posisi teratas.

PDIP dalam survei tersebut berhasil mengumpulkan suara sebanyak 17,7 persen. Padahal dalam survei sebelumnya, suara yang berhasil dikumpulkan partai yang digawangi Megawati ini berhasil mendulang dukungan hingga 19,3 persen.

Sementara di posisi kedua ditempati Gerindra dengan perolehan suara mencapai 12,8 persen. Disusul Partai Golkar dengan suara 7,8 persen. Kemudian di posisi keempat ditempati PKS dengan perolehan suara hingga 7,6 persen.

Kemudian Partai Demokrat menempati posisi kelima mengalahkan PKB dan Nasdem yang masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh. Perolehan suara yang dikumpulkan ketiganya yakni, Demokrat sebanyak 5,4 persen, PKB 4,4 persen, dan Nasdem 4,1 persen.

Survei dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel yakni 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.229 responden dipilih melalui metode ini.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Pada pertengahan Maret lalu, lembaga SMRC menemukan elektabilitas sebagian besar partai belum pulih jika dibandingkan dengan hasil pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Menurut hasil survei SMRC yang dirilis saat itu, kenaikan elektabilitas pada survei jelang Pemilu 2024 ini hanya terjadi pada PDIP dari yang pada Pemilu 2019 mencapai 19,3 persen menjadi 23,4 persen, Gerindra dari 12,6 persen menjadi 14,1 persen, kemudian PKB dari 9,7 persen menjadi 10,3 persen.

Sementara Golkar 9,1 persen, Nasdem 7 persen, Demokrat 5,9 persen, PKS 5,7 persen, PPP 2,4 persen, PAN 1,9 persen, Perindo 1,7 persen, dan PSI 1,1 persen. Lalu partai lain mendapatkan suara di bawah 1 persen.

Golkar dan partai lain ini mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019 berdasarkan data SMRC.

"Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih," katanya melalui keterangan tertulis Minggu (19/3).

Deni melanjutkan ada kemungkinan perubahan perolehan suara dari masing-masing partai tersebut. Hal ini disebabkan jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3 persen.

Sebelumnya, dari survei Litbang Kompas, PDIP masih menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi setahun jelang Pemilu 2024.

PDIP unggul dengan elektabilitas mencapai 22,9 persen. Angkanya tak menunjukkan perubahan signifikan dalam tiga survei terakhir Litbang Kompas sejak Juni 2022.

Disusul peringkat kedua dengan selisih sekitar delapan persen, ada Gerindra dengan elektabilitas mencapai 14,3 persen. Lalu Golkar dengan 9 persen di peringkat ketiga.

Sementara di peringkat keempat, ada Demokrat dengan elektabilitas sebesar 8,7 persen. Elektabilitas berlambang mercy itu turun dari survei Litbang Kompas terakhir pada Oktober 2022.

Kemudian di peringkat kelima ada PKB dengan elektabilitas sebesar 6,1 persen. Disusul NasDem dengan 7,3 persen, dan PKS 4,8 persen.

Sementara itu, PAN dan PPP menjadi dua dari sembilan partai parlemen saat ini yang terancam gagal lolos pada Pemilu mendatang. Elektabilitas keduanya kurang dari syarat ambang batas parlemen sebanyak 4 persen.

Dalam survei tersebut, elektabilitas PAN hanya sebesar 1,6 persen dan PPP 2,3 persen. Keduanya kalah dari Perindo yang mencapai 4,1 persen.

Sedangkan di bawah mereka masing-masing ada Hanura dengan 0,5 persen, PBB 0,5 persen, dan PSI juga 0,5 persen.

Survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.202 responden selama 25 Januari hingga 4 Februari 2023.

(tst/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK