Demo di Sulsel Bentrok: Mahasiswa Ditangkap, Kasat Intel Terluka

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2023 19:58 WIB
Aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker oleh Aliansi Pemuda Mahasiswa Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir bentrok.
Ilustrasi demonstrasi tolak UU Ciptaker di Sulsel. (CNN Indonesia/Ilham)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker oleh Aliansi Pemuda Mahasiswa Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir bentrok. Imbasnya, Kasat Intelkam Polres Bulukumba dilarikan ke rumah sakit setelah terkena pukulan dan satu mahasiswa pengunjuk rasa ditangkap.

"Iya ada anggota kami terluka pada bagian kepala, sudah dilarikan ke rumah sakit," kata Kapolres Bulukumba, AKBP Ardyansah, Senin (11/4).

Demonstrasi yang digelar sejumlah mahasiswa ini untuk menyikapi segala permasalahan yang terjadi pada bangsa akhir-akhir ini dengan menutup jalan sambil membakar ban bekas dan berorasi secara bergantian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pada saat unjuk rasa berlangsung tiba-tiba personel Satpol PP Bulukumba bersama personel Damkar berusaha mematikan ban bekas yang dibakar mahal, sehingga terjadi cekcok dan berujung pada bentrokan.

Petugas kepolisian pun langsung melakukan penangkapan terhadap para pengunjuk rasa yang sudah berlarian menyelamatkan diri. Satu orang mahasiswa pun berhasil diamankan dan ditemukan membawa senjata tajam.

"Mulanya berjalan kondusif tapi tiba-tiba ricuh saat Satpol PP dan Damkar berusaha padamkan api," ungkapnya.

Wartawan kena pukul polisi

Selain itu, salah seorang wartawan MNC TV, Dirman yang sementara meliput aksi unjuk rasa mahasiswa yang berakhir bentrok turut juga tindakan penganiayaan oleh oknum polisi saat merekam kejadian tersebut.

"Saya dilempar batu dan dipukuli oknum anggota Polres Bulukumba saat hendak merekam aksi demonstrasi yang ricuh," kata Dirman.

Karena merekam bentrokan tersebut, kata Dirman salah seorang polisi memaksa dirinya untuk menghapus video itu. Tapi dirinya tidak mau sehingga Dirman pun mendapatkan perlakuan kekerasan dari pihak kepolisian.

"Saya dipaksa menghapus video, tapi saya tidak mau. Saya itu sudah teriak, kalau saya ini wartawan, tetapi polisi itu tetap memukuli saya," ungkapnya.

Akibat pemukulan wartawan yang dilakukan pihak kepolisian pada saat terjadinya bentrokan tersebut, polisi mengaklaim akan menyelidiki kejadian itu.

"Kami sementara mendalami dulu," ucap AKBP Ardiansyah.

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER