Ketua DPP PDIP Aria Bima mengungkap arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam rapat tertutup dengan seluruh anggota Fraksi PDIP di Sekolah Partai pada Sabtu (8/4) lalu.
Aria mengakui Megawati sempat membahas soal capres dan cawapres yang diusung pada Pilpres 2024. Ia menegaskan urusan pencalonan capres dan cawapres sepenuhnya kewenangan dirinya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan Ketua Umum, kamu turun dan turun," kata Aria di Kompleks Parlemen, Kamis (13/4).
Aria menyebut Megawati telah mengantongi nama dan telah menyiapkan waktu untuk mengumumkan sosok tersebut. Namun, Aria membantah Megawati pada kesempatan itu secara khusus menyebut nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Masih belum menyebutkan nama, karena itu semua mengenai capres cawapres, orang dan timing-nya adalah kewenangan penuh ibu ketua umum, Insyaallah secepatnya," ujarnya.
Selain urusan capres, wakil ketua Komisi VI DPR itu menyebut Megawati juga membahas soal lanjutan polemik pembatalan Piala Dunai U-20 di Indonesia. Megawati meminta para kadernya merapatkan barisan usai partai mengalami dampak elektoral buntut pembatalan tersebut.
"Yang jelas ada kontraksi akibat penolakan Israel U-20 itu kan banyak yang lembaga survei mengatakan elektabilitas PDIP kan turun. Nah ini dikuatkan," katanya.
Megawati, kata Aria, juga menegaskan bahwa PDIP merupakan partai ideologis dan bukan tempat untuk mencari kekuasaan. Megawati karenanya mempersilakan kader untuk angkat kaki jika tak patuh pada garis ideologi tersebut.
"Di sini bukan tempat berebut kekuasaan, bukan tempat berebut tempat mencari sesuap nasi dan seonggok berlian, di sini adalah alat perjuangan," ujarnya.
(thr/fra)