ANALISIS

Strategi Last Minute PDIP Tentukan Capres dan Koalisi Pilpres 2024

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2023 06:57 WIB
Ketum PDIP Megawati belum juga mengumumkan sosok capres yang bakal diusung di Pilpres 2024. PDIP juga belum terlihat akan membangun koalisi dengan partai lain.
PDIP menjadi satu-satunya partai yang belum mendekat ke koalisi partai politik yang mulai terbentuk jelang Pemilu 2024. (Arsip DPP PDIP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi satu-satunya partai pemilik kursi di DPR yang belum tergabung dengan beberapa koalisi partai yang mulai terbentuk.

Partai berlambang banteng moncong putih itu juga belum gamblang menentukan sosok calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung di Pilpres 2024.

PDIP bisa mengusung capres dan cawapres tanpa koalisi dengan partai lain lantaran sudah memenuhi presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian Ketua DPP PDIP Puan Maharani tetap menjalin komunikasi politik dengan beberapa partai politik. Seperti dengan Gerindra hingga PKB.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah menyampaikan pihaknya bakal mengusung kader sendiri sebagai capres. Ia tak mengungkap sosok tersebut dan segera mengumumkan dalam waktu dekat.

Perhelatan Pemilu 2024 semakin dekat. Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dibuka oleh KPU mulai 19 Oktober-25 November 2023. PDIP dinilai telah memainkan strategi last minute dalam penetapan capres 2024.

Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menilai PDIP gemar mengumumkan jagoan mereka di last minute. Ia menyebut PDIP juga masih menunggu komunikasi dengan partai lain.

"PDIP ini kan politiknya selalu berpikir di last minute. Kenapa? Karena mereka berharap calon-calon mereka tidak dikuliti pandangannya selama ini," kata Jamiluddin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (14/4).

Jamiluddin mengatakan strategi last minute dipakai PDIP sebab mereka memiliki golden ticket. Namun, ia menilai PDIP tetap butuh koalisi agar semakin meraup suara banyak.

Menurutnya, PDIP butuh dukungan partai Islam. Partai yang paling cocok adalah PKB atau PPP.

Jamiluddin memprediksi apabila hingga akhir Mei 2023 ini PDIP belum memunculkan nama capres, kemungkinan besar mereka akan maju tanpa koalisi. 

Di sisi lain, PDIP juga diprediksi akan sulit bergabung dengan Koalisi Besar yang digagas lima partai politik lantaran partai besutan Megawati itu akan bersaing dengan Gerindra yang juga ingin Prabowo Subianto menjadi capres.

"Dari dua partai agamis, saya melihat justru PKB berpeluang dengan PDIP. Karena kalau misalnya Pak Prabowo capres dan Ketua Umum PKB Cak Imin tidak dijadikan cawapres, ada kemungkinan PKB akan nyebrang ke PDIP," ujarnya.

Siapa Sosok yang Diusung PDIP?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER