Perubahan Rute di Simpang Santa-Senopati Picu Macet Parah

CNN Indonesia
Jumat, 14 Apr 2023 20:25 WIB
Kemacetan panjang terjadi di sekitar Perempatan Santa, Jakarta Selatan imbas rekayasa lalu lintas penutupan u-turn.
Kepadatan pengendara di persimpangan Santa, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023) malam. (Cnnindonesia/prima gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kemacetan panjang terjadi di sekitar Perempatan Santa, Jakarta Selatan imbas rekayasa lalu lintas penutupan simpang tersebut terutama untuk kendaraan dari jalan Wijaya ke Jalan Kapten Tendean.

Kemacetan terjadi sejak pagi, siang hingga malam hari.

Pantauan CNNIndonesia.com pada Jumat (14/4) malam sekitar pukul 19.40 WIB, sejumlah kendaraan roda empat nyaris tak bergerak. Sementara kendaraan roda dua mencoba mencari jalan dengan menyalip di celah kendaraan roda empat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klakson kendaraan pun terdengar bersahutan lantaran para pengemudi kesal terjebak di kemacetan tersebut. Tumpukan kendaraan terkunci di tengah persimpangan. Sementara lampu lalu lintas padam.

"Parah banget macetnya, mobil udah kaya parkir, tidak bergerak sama sekali. Kalau motor masih bisa nyalip-nyalip tapi tetep padat," ujar seorang pengendara motor, Prima saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Dalam persimpangan tersebut, pengendara dari Jalan Wijaya 1 yang hendak mengarah ke Tendean tidak bisa langsung berbelok kanan. Semula di simpang ini ada lampu lau lintas dan pengendara bisa langsung belok ke jalan Kapten Tendean. Saat ini Pengendara harus berbelok kiri dan dialihkan ke arah Ciragil dan Ciranjang hingga melewati Lapangan Blok S menuju Jalan Kapten Tendean.

Sementara kendaraan dari Kapten Tendean dari Mampang mengarah ke Blok M menjadi tertahan dan menumpuk akibat pertemuan kendaraan dari arah Wijaya. Antrean kendaraan dari arah Tendean pun mengular panjang hingga ke Flyover. 

Kemacetan tak hanya terjadi pada jam sibuk atau jam kerja saja, kemacetan terjadi bahkan pada siang hari. 

Saat siang hari sekitar pukul 11.30 WIB, kemacetan panjang juga terjadi di simpang jalan Wijaya 1 dan Jalan Kapten Tendean, Senopati Jakarta Selatan. Kemacetan panjang terjadi imbas dari ditutupnya jalur yang memungkinkan lalu lintas dari Jalan Wijaya bisa belok langsung ke Jalan Kapten Tendean.

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Wijaya 1 hingga Jalan Ciragil dan Jalan Ciranjang. Sementara kemacetan di Jalan Kapten Tendean terlihat hingga di Fly Over Mampang di Jalan Kapten Tendean. Padahal sebelum kebijakan ini berlaku, kemacetan tidak sepanjang ini.

Hal yang sama juga terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum kebijakan ini berlaku, jalan di sekitar pesimpangan tidak menimbulkan kemacetan parah sepanjang ini.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengeklaim penutupan u-turn di persimpangan Santa tersebut membuat kemacetan lebih terurai.

Heru menuturkan berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta jika biasanya kepadatan dari arah Jalan Wijaya I ke arah Jalan Kapten Tendean terjadi hingga pukul 09.00 WIB, kini setelah diberlakukan kebijakan penuturan u-turn kepadatan hanya berlangsung hingga pukul 08.00 WIB.

"Pasti yang tadinya dari Wijaya masuk ke KPTN Tendean agak kurang nyaman karena nambah rute. Tetapi ketika kita hitung waktu lampu merahnya mereka bertahan itu lebih lama dibanding mereka muter," kata Heru saat meninjau persimpangan traffic light Santa, Jakarta Selatan, Jumat (14/4).

Ia pun meminta agar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memperluas penutupan jalur putar balik atau u-turn.

"Saya minta kepada Pak Kapolda dan jajaran melihat u-turn yang lain yang seperti ini (penyebab macet) sehingga secara bertahap bisa mengurai kemacetan," jelasnya.

Ia pun berharap agar Kapolda Karyoto bersama jajarannya meninjau persimpangan lampu merah yang menjadi biang kemacetan di wilayah Jakarta untuk diterapkan rekayasa lalu lintas satu arah.

"Mudah-mudahan Pak Kapolda dan Polres-polres lainnya melihat persimpangan-persimpangan yang seperti ini menjadi satu arah tetapi mutarnya tidak terlalu panjang," ujarnya.

Penutupan u-turn Santa sempat menuai protes dari para pengendara. Terutama pengendara dari arah Jalan Wijaya I menuju ke arah Kapten Tendean.

Namun, menurut Heru penolakan menjadi hal yang biasa. Hal itu lantaran masyarakat menjadi tidak nyaman lantaran harus berputar balik. Ia mengklaim kebijakan tersebut justru membuat kemacetan semakin terurai.

"Ya dari 100, 1 yang bicara itu biasa. Sekarang kita mau untuk kepentingan lebih besar, atau untuk yang perorangan?" katanya.

"Pasti ada yang tidak berkenan itu udah pasti. Tapi besok-besok mereka akan merasakan begini lebih lancar," sambungnya.

(pmg/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER